5 Penyakit Mengintai saat Musim Hujan, Jaga Kondisi Tubuh

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Masa transisi atau peralihan antara musim kemarau dan musim hujan kerap membawa berbagai penyakit. Namun, penyakit penyerta ini juga bisa mengintai saat musim hujan.

Dokter Umum dr. Kristanti Diliasari dari RS Pondok Indah mengatakan dalam siaran resminya dikutip Sabtu (5/11) bahwa penyakit penyerta yang terjadi di musim hujan disebabkan oleh suhu udara yang lebih dingin dari biasanya.

Suhu dingin memudahkan virus berkembang biak dan berpindah. Sementara itu, sistem kekebalan tubuh manusia bekerja lebih lemah pada suhu dingin. Hal ini memungkinkan virus untuk menginfeksi tubuh lebih mudah.

Musim hujan memang tidak bisa dihindari, tetapi penyakit yang menyertainya bisa dicegah dan dicegah.

Agar tubuh tetap sehat dan mengurangi risiko penyakit saat musim hujan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti: B. diet seimbang, asupan vitamin secara teratur dan olahraga.

Selain itu, penting juga untuk memastikan tidur yang nyenyak, mengelola stres, menjaga tubuh tetap hangat, menjaga kebersihan rumah, dan mendapatkan vaksinasi.


Pada dasarnya, menjaga daya tahan tubuh harus menjadi kebiasaan setiap saat, tidak hanya saat musim hujan atau musim pancaroba. Jika Anda mengalami gejala nyeri yang tidak terkendali, segeralah pergi ke klinik atau rumah sakit terdekat.

Selain itu, keberadaan banjir sebagai media penyebaran bakteri dan virus juga menjadi lebih cepat dari biasanya. Selain itu, disebutkan dr. Kristanti beberapa jenis penyakit yang sering mengintai saat musim hujan, di antaranya:

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ISPA merupakan penyakit saluran pernafasan atas atau bawah yang dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti : B. batuk pilek, sakit tenggorokan atau Covid-19. Kandungan air yang tinggi di udara membantu berbagai mikroorganisme berbahaya berkembang biak lebih cepat daripada di iklim yang lebih hangat dan kering.

Diare

Diare adalah gangguan buang air besar dengan konsistensi dan intensitas lunak atau cair yang terjadi lebih sering dari biasanya. Diare terjadi karena kontaminasi bakteri atau virus pada saluran pencernaan.

Saat hujan dan banjir, faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena diare adalah kurangnya akses terhadap air bersih, kebersihan lingkungan yang buruk, kurangnya personal hygiene, dan konsumsi makanan yang tidak higienis.

demam tifoid

Tifus adalah penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. Bakteri ini biasanya ditemukan pada makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri ini juga dapat ditularkan dari orang yang terinfeksi.

Demam berdarah

Pada musim hujan, masih banyak genangan air hujan yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, termasuk nyamuk Aedes aegypti yang menularkan virus dengue. Tak heran jika jumlah kasus DBD kembali meningkat saat musim hujan.

leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira berbentuk spiral kecil yang disebut Spirochaeta. Bakteri yang menyebar melalui urin tikus ini dapat menyerang kulit atau lapisan kulit (mukosa) manusia normal.

Penyakit ini dapat menyebabkan kulit menguning, selaput lendir kering, demam tinggi, sakit kepala, diare atau sembelit.

Sumber: Jawapos.com
Penerbit: Rinaldi