JAKARTA – Elon Musk resmi mengambil alih Twitter, setelah berbulan-bulan bertengkar akhirnya dia menyelesaikan akuisisi Twitter senilai US$44 miliar atau sekitar Rp680 triliun.
Jadi apa yang akan Musk lakukan setelah dia menguasai Twitter? Berikut pemaparannya sebagaimana dirangkum The Guardian, Sabtu (29/10/2022).
1. Mengatasi Masalah Bebas Bicara
Salah satu masalah paling kontroversial seputar kesepakatan Twitter adalah kekhawatiran Musk tentang kebebasan berbicara. Dia bisa dibilang raja “kebebasan berbicara”, yang sering disuarakan oleh kampanye tersebut.
Dalam sebuah wawancara sebelum menyetujui untuk membeli perusahaan, Musk menyatakan keprihatinannya tentang hal ini. Dia juga mengatakan akan mengambil alih Twitter karena dia ingin peradaban memiliki ruang diskusi yang sehat.
2. Pulihkan akun Donald Trump
Akibat wajar dari sikap Musk tentang kebebasan berbicara adalah bahwa orang-orang yang telah dilarang dari platform dapat memperoleh kembali akun mereka. Salah satu akun yang kemungkinan akan dihidupkan kembali adalah akun Donald Trump.
Perlu diketahui, mantan Presiden AS itu disebut-sebut berperan dalam memobilisasi massa dalam kerusuhan Capitol melalui Twitter beberapa waktu lalu. Akun Twitter Trump dibekukan tak lama kemudian.
3. Mengurangi pengeluaran perusahaan
Musk terkenal menghabiskan banyak uang untuk menyesuaikan media sosial dengan logo Vogel. Dan menariknya, uang yang dikeluarkan bukanlah uang pribadinya, melainkan pinjaman ke bank.
Untuk menutupi utang, Musk harus mengurangi pengeluaran perusahaan seminimal mungkin. Salah satu kemungkinannya adalah mengurangi jumlah karyawan hingga 75%.
4. Mulai “Aplikasi Semuanya”
Musk mentweet ke lebih dari 100 juta pengikutnya pada 4 Oktober bahwa pembelian Twitter “merupakan percepatan pengembangan X, yang ia sebut ‘semuanya aplikasi’. Sayangnya, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Pada pertemuan dengan pejabat Twitter pada bulan Juni, Musk mengatakan platform itu harus lebih seperti WeChat China, sebuah aplikasi yang memungkinkan pengiriman pesan instan, media sosial, dan pembayaran seluler.