JAKARTA – Kantor Australia Peretas Rusia dituduh mencuri jutaan catatan asuransi kesehatan dan catatan medis warganya dan menjualnya di web gelap.
Polisi Australia juga mengatakan mereka telah mengidentifikasi satu-satunya peretas Rusia yang bertanggung jawab atas pencurian dan pengungkapan data pasien, termasuk rincian tentang aborsi dan kecanduan narkoba, dari perusahaan asuransi kesehatan swasta terbesar di negara itu.
Dikutip CNBC, Minggu (13/11/2022), Polisi Federal Australia mengungkap informasi pribadi nasabah Medibank dan mantan nasabah Medibank yang dicuri mencapai 9,7 juta. Pencuri juga meminta uang tebusan sebesar US$9,7 juta atau setara dengan Rp150 miliar.
Komisaris Polisi Federal Australia Reece Kershaw mengatakan sekelompok penjahat dunia maya yang beroperasi di Rusia telah disalahkan atas serangan Medibank dan pelanggaran keamanan signifikan lainnya di seluruh dunia.
“Kami pikir kami tahu individu mana yang bertanggung jawab, tetapi saya tidak akan menyebutkan nama mereka. Apa yang akan saya katakan adalah bahwa kami akan berdiskusi dengan penegak hukum Rusia tentang orang-orang ini,” kata Kershaw.
Perdana Menteri Anthony Albanese, seorang pelanggan Medibank yang termasuk di antara mereka yang datanya dicuri, mengatakan dia memberi wewenang kepada polisi untuk mengungkapkan asal mula serangan itu.
“Kami tahu dari mana mereka berasal, kami tahu siapa yang bertanggung jawab dan kami mengatakan mereka harus bertanggung jawab. Negara asal serangan ini juga harus bertanggung jawab atas serangan menjijikkan ini dan pengungkapan informasi, termasuk informasi yang sangat pribadi dan pribadi,” kata Albanese.
Kebocoran pertama dipilih untuk menyebabkan kerusakan maksimum dengan menunjukkan data tentang mereka yang dirawat karena penyalahgunaan zat, infeksi menular seksual atau aborsi.
Melihat ini, Reece Kershaw mengatakan para peretas mungkin mendapat dukungan dari orang-orang yang tinggal di luar Rusia. Menawarkan keamanan dan jaringan yang lebih luas untuk menjual data korban yang diretas.
“Para penjahat dunia maya ini bertindak seperti perusahaan dengan afiliasi dan mitra yang mendukung perusahaan. Kami juga berpikir beberapa mitra bisa dari negara lain,” kata Kershaw.