Bima Sakti adalah galaksi spiral besar yang berisi tata surya termasuk Bumi. Para ilmuwan memperkirakan bahwa Bima Sakti saat ini berusia 13,6 miliar tahun, sedangkan alam semesta berusia 13,8 miliar tahun.
mulai Luar angkasa NASA, Minggu (23/10/2022), kebanyakan galaksi berusia antara 10 miliar hingga 13,6 miliar tahun. Para astronom menggunakan cahaya untuk mempelajari benda langit dan menentukan usia mereka.
Cahaya selalu merambat dengan kecepatan tertentu. NASA menempatkannya hampir 186.000 mil, atau sekitar 300.000 kilometer per detik. Itu berarti cahaya dapat menempuh jarak sekitar 6 triliun mil, atau sekitar 10 triliun kilometer, dalam satu tahun Bumi.
Diameter dan ketebalan Bima Sakti
Satuan jarak untuk tahun astronomi biasanya disebut sebagai tahun cahaya. Menurut Las Cumbres Observatory, Bima Sakti memiliki lebar sekitar 100.000 tahun cahaya dan tebalnya hanya 1.000 tahun cahaya.
Saat bumi mengorbit matahari, tata surya mengorbit pusat Bima Sakti. Tata surya membutuhkan waktu sekitar 250 juta tahun untuk berotasi, bahkan saat ia meluncur melalui ruang angkasa dengan kecepatan sekitar 515.000 mph (828.000 km/jam). tempat.
Menurut para ilmuwan, terakhir kali bumi berada di posisi ini adalah ketika dinosaurus baru muncul dan mamalia belum berevolusi.
Masih di lokasi tempatDi pusat Bima Sakti adalah lubang hitam supermasif yang disebut Sagitarius A. Dengan massa setara dengan empat juta matahari, lubang hitam ini, ditemukan pada tahun 1974, dapat diamati di langit dengan teleskop radio di dekat konstelasi Sagitarius.
Selain itu, di galaksi terdapat banyak objek yang mengorbit di luar angkasa. Di sekelilingnya adalah wilayah padat debu, gas, dan bintang yang disebut Tonjolan Galaksi.
Menurut European Space Agency (ESA), tonjolan di Bima Sakti itu sendiri adalah tonjolan berbentuk kacang dengan lebar 10.000 tahun cahaya.
Alasan nama Bima Sakti
Museum Sejarah Alam Amerika (AMNH) mengatakan galaksi rumah kita disebut Bima Sakti, atau Bima Sakti dalam bahasa Inggris, karena terlihat putih seperti susu saat membentang di langit malam. Dalam mitologi Yunani, pita susu ini muncul karena dewi Hera menyemprotkan susu ke langit.
Katakanlah beberapa negara Bima Sakti dengan istilah yang berbeda. Di Cina, misalnya, disebut “Sungai Perak” dan di Gurun Kalahari di Afrika Selatan disebut “Tulang Punggung Malam”.
Tonton video”Para ilmuwan mengungkap wawasan menarik tentang bintang-bintang di Bima Sakti“
[Gambas:Video 20detik]
(kri/faz)