Cegah HIV-AIDS, Kemenkes Perluas Akses Pencegahan Pada Perempuan, Anak dan Remaja – Sehat Negeriku

Jakarta, 29 November 2022

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Imran Pambudi menegaskan komitmen Kementerian Kesehatan untuk mengakhiri endemik HIV pada 2030.

Sebagai bentuk komitmen tersebut, Departemen Kesehatan melakukan upaya penanggulangan HIV-AIDS dengan menerapkan fast track 95-95-95, yang berarti indikator target akan dipenuhi oleh 95% perkiraan orang yang hidup dengan HIV (ODHIV). ), yang Status HIV-nya diketahui, 95% ODHA diobati dan 95% ODHA mengalami penekanan virus.

Namun menurut data tahun 2018-2022, pencapaian tujuan tersebut masih belum optimal terutama bagi perempuan, anak dan remaja. Hal ini dikarenakan hanya 79% ODHIV yang mengetahui status HIV-nya, hanya 41% ODHA yang diobati dan 16% ODHIV yang dirawat mengalami penekanan virus.

Berdasarkan data pemodelan AEM, diperkirakan sekitar 526.841 orang akan hidup dengan HIV pada tahun 2021, dengan perkiraan 27.000 kasus baru. Sekitar 40 persen kasus infeksi baru terjadi pada wanita.

Alasannya berkisar dari pandemi COVID-19, rendahnya retensi pengobatan ARV, ketidaksetaraan dalam layanan HIV, dan persepsi stigma dan diskriminasi akibat kurangnya pengetahuan publik tentang HIV-AIDS.

“Hal ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak masih perlu ditingkatkan,” kata Direktur Imran.

Strategi Triple 95 diperkuat dengan mengintensifkan promosi kesehatan, pencegahan perilaku berisiko, penemuan kasus (screening, testing, tracing) dan manajemen kasus. Selain itu, Kementerian Kesehatan telah memasukkan strategi penanggulangan HIV-AIDS ke dalam standar pelayanan minimal institusi kesehatan. Strategi ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Mutu Dasar Pelayanan Dalam Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

Selain perempuan, anak-anak, dan remaja, upaya tersebut juga dilakukan untuk semua fase kehidupan, mulai dari bayi baru lahir, anak kecil, anak usia sekolah dasar, remaja, dewasa, dan lanjut usia. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap orang mendapatkan layanan pencegahan dan pengobatan sesuai dengan kebutuhannya.

“Siapa saja yang berisiko tertular HIV bisa datang ke fasilitas kesehatan untuk dites. Jika hasil tes mengatakan Anda mengidap HIV, segera minum ARV yang disediakan pemerintah di fasilitas kesehatan yang dapat menguji dan mengobati HIV,” kata Direktur Imran.

Hari AIDS Sedunia (HAS) secara rutin diperingati pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya. Peringatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan pemberdayaan masyarakat akan pentingnya pencegahan serta mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam penanggulangan HIV/AIDS.

Tema global untuk memperingati Hari AIDS Sedunia 2022 adalah Equalize. Tema ini dipilih mengingat pentingnya mengakhiri ketidaksetaraan yang didorong oleh AIDS di seluruh dunia, khususnya bagi perempuan, anak-anak dan remaja. Tanpa tindakan nyata dan terukur untuk mengatasi ketimpangan, dunia, termasuk Indonesia, berisiko kehilangan tujuan mengakhiri AIDS pada tahun 2030.

Sedangkan motto nasional yang dianut adalah: Satukan langkah cegah HIV, sama-sama pemberantasan AIDS. Tema ini mengajak kita semua untuk menjangkau dan bergerak bersama sebagai kekuatan terbesar untuk mengakhiri AIDS di Indonesia dengan mempromosikan kesetaraan bagi semua, terutama perempuan, anak dan remaja.

Sesuai dengan tema tersebut, Direktur Imran menekankan pentingnya peran seluruh lapisan masyarakat dalam menyukseskan penanggulangan HIV-AIDS yang ditandai dengan tercapainya Tiga Nol, yaitu nihil infeksi HIV baru, nihil kematian terkait AIDS, dan nihil stigma – diskriminasi.

“Menjawab tantangan tersebut membutuhkan dukungan seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat maupun daerah, akademisi/praktisi, masyarakat, swasta dan media di dalam maupun di luar bidang kesehatan,” pungkas Direktur Imran.

Pesan ini disiarkan oleh Kantor Komunikasi dan Layanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Halo Dinas Kesehatan di nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, Fax (021) 5223002, 52921669.(MF)

Kepala Dinas Komunikasi dan Pelayanan Publik

DR.Siti Nadia Tarmizi, M.Epid