Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten tahun ini meningkat dua kali lipat dari tahun lalu. Kasus DBD naik lebih dari 100 persen, begitu pula angka kematiannya.
“Tahun ini, kasus meningkat lebih dari 100 persen. Angka kematian juga meningkat,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, dokter Anggit Budiarto. detikJatengKamis (17/11/2022) siang.
Menurut Anggit, penyebab utama kasus DBD adalah nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu, jumlah kasus tergantung pada pengendalian vektor nyamuk.
“Penting untuk menangkap pengendalian vektor. Masyarakat desa, pemerintah desa menggerakkan aparat yang perlu ditingkatkan sehingga masalah utamanya adalah banyaknya sarang nyamuk,” lanjut Anggit.
Menurut Anggit, jumlah kasus meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan.
“Ini mengalami penurunan pada minggu ke 43-45 tetapi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) perlu ditingkatkan. Jumlah kasus menurun dan mudah-mudahan tetap seperti itu hingga akhir tahun,” ujar Anggit.
Angka kematian 3 kali lipat dibanding tahun 2021
Wahyuning Nugraheni, Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hewan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten mengatakan, peningkatan kasus cukup tinggi. Tahun ini ada 486 kasus hingga pekan ke-45 (November).
“Hingga pekan ke-45 atau 12 November 2022, sudah ada 486 kasus dengan 23 kematian. Tahun 2021 hanya 143 kasus dengan 7 kematian,” kata Wahyuning detikJateng.
Agus Sugiarto, petugas kebersihan Puskesmas Jambu Kulon di Kecamatan Ceper mengatakan, tim Puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi di Desa Srebegan. Ini terjadi setelah ada 1 kasus demam berdarah.
“Di Desa Srebegan ada 1 positif DBD dan 5 DBD. Kami sedang melakukan penyelidikan epidemiologi hari ini, hanya ada 1-2 larva di dalam rumah,” kata Agus kepada wartawan usai mengunjungi rumah warga.
Menonton video “Atta Halilintar dibawa ke Rumah Sakit Gegara DBD“
[Gambas:Video 20detik]
(ah)