JAKARTA – Berbagai jenis hujan meteor akan menghiasi langit Indonesia pada akhir tahun ini. Dilaporkan ada delapan jenis hujan meteor pada Desember 2022.
Tentu saja, ini adalah fenomena astronomi yang menarik di mana benda-benda luar angkasa jatuh ke Bumi dalam bentuk hujan. Jadi apa itu hujan meteor?
Andi Princeg dari BRIN Space Research Center melaporkan pada Kamis (12/1/2022) melalui akun Twitter @LAPAN_RI bahwa tidak diperlukan alat khusus untuk mengamati fenomena tersebut, cukup dengan mata saja.
Kecuali jika Anda melihat dengan jelas dan ingin merekam atau mengabadikannya dengan kamera DSLR atau kamera all sky dengan bidang pandang 180 derajat. Cara ini direkomendasikan langsung melalui postingan di akun Twitter LAPAN.
Berikut informasi fenomena astronomi dari delapan hujan meteor yang akan terjadi pada Desember 2022. Lihat pernyataan dan catat tanggalnya.
1. Fenisida
Hujan meteor yang titik pancarannya berada di konstelasi Phoenix ini berada di dekat bintang Achernar (Alfa Eridani) di konstelasi Eridanus dan akan aktif mulai 27 November hingga 9 Desember.
Intensitas hujan meteor tersebut berkisar antara 0 hingga 100 meteor/jam pada puncaknya pada tanggal 2 Desember. Fenisida ini dapat dilihat di seluruh Indonesia dari tenggara pada tanggal 2 Desember saat matahari terbenam hingga terbenamnya di barat daya pada tanggal 3 Desember sekitar pukul 03:00 waktu setempat.
2. Puppid-Velid
Salah satu hujan meteor yang titik sinarnya berada di konstelasi Vela, dekat bintang Regor (Gamma Velorum) yang berbatasan dengan konstelasi Puppis. Aktif dari 30 November hingga 15 Desember.
Hujan meteor ini terlihat di seluruh Indonesia dari tenggara sejak sekitar pukul 21.00 waktu setempat pada tanggal 6 Desember. Intensitas di Indonesia hanya 6-7 meteor per jam. Intensitas maksimum 10 meteor/jam di zenit pada tanggal 7 Desember.
3. Monocerotide Desember
Hujan meteor ini memiliki titik pancaran di konstelasi Unicorn yang berbatasan dengan konstelasi Orion dan Gemini. Monocerotid Desember aktif dari tanggal 4 hingga 20 Desember dengan intensitas maksimum 3 meteor/jam pada zenit tanggal 9 Desember.
Fenomena ini dapat diamati di seluruh Indonesia dari timur sejak 8 Desember malam. Hujan meteor akan reda di barat menjelang matahari terbit pada tanggal 9 Desember dengan intensitas 2-3 meteor/jam.
4. SigmaHydrid
Titik pancaran hujan meteor ini berada di dekat bintang Sigma Hydrae di konstelasi Hydra, yang juga berbatasan dengan konstelasi Unicorn. Sigma Hydrid aktif dari tanggal 4 hingga 20 Desember dengan intensitas maksimum 7 meteor/jam pada puncaknya pada tanggal 9 Desember.
Terlihat dari arah timur melintasi Indonesia sejak tanggal 8 Desember pukul 21.15 sesuai zona waktu masing-masing hingga memudar ke arah barat. Intensitas di Indonesia hanya 6-7 meteor/jam. Asal usul hujan meteor ini terletak pada debu benda langit yang tidak diketahui.
5. Gemini
Titik pancaran Gemini terletak di konstelasi Gemini dan aktif dari tanggal 3 hingga 20 Desember. Dengan intensitas maksimum 150 meteor/jam saat zenit pada 15 Desember 2022.
Hujan meteor ini dapat dilihat mulai tanggal 8 Desember pukul 20.15 tergantung zona waktu dari arah timur laut di seluruh Indonesia hingga reda menjelang matahari terbit. Intensitas Geminid di Indonesia hanya 86-107 meteor/jam.
6. Koma Berenisida
Hujan meteor yang titik pancarannya berada di konstelasi Leo berbatasan dengan Coma Berenices. Intensitas maksimum 3 meteor/jam, namun intensitas di Indonesia bervariasi antara 2-3 meteor/jam.
Itu bisa dilihat di seluruh Indonesia dari timur laut setelah tengah malam (16 Desember) hingga memudar di utara sebelum matahari terbit.
7 Desember dari Minoritas Leonis
Terletak di radian dekat konstelasi Leo Minoris, hujan meteor ini aktif dari tanggal 4 Desember hingga 4 Februari. Intensitas maksimum 5 meteor/jam di zenit pada tanggal 20 Desember.
Fenomena ini dapat diamati langsung di seluruh Indonesia dari arah timur laut sekitar tengah malam tanggal 19 Desember hingga menjelang matahari terbit. Intensitas di Indonesia bervariasi antara 4-5 meteor/jam. Berasal dari sisa-sisa komet C/1739 K1 (Zanotti).
8. Ursid
Titik radian Ursid terletak di konstelasi Ursa Minoris dan akan aktif mulai tanggal 16 hingga 26 Desember. Dengan intensitas maksimum 10 meteor/jam pada zenit tanggal 23 Desember. Hujan meteor ini memiliki visibilitas terbaik jika dilihat dari belahan bumi utara.
Bagi yang lebih dari 5 derajat LS, hujan meteor yang satu ini tidak bisa diamati dengan jelas. Itu dapat diamati dari utara mulai pukul 01:00 waktu setempat pada tanggal 23 Desember hingga menjelang matahari terbit.
Ursid berasal dari sisa-sisa komet 8P/Tuttle dengan kecepatan meteor geosentris 118.800 km/jam. Berbeda dengan hujan meteor lainnya, hanya Ursid yang tidak terganggu oleh gangguan cahaya alami dari bulan.
Demikian pembahasan rangkaian fenomena hujan meteor yang akan terjadi pada Desember 2022.