jakarta –
Partai NasDem menanggapi publikasi lembaga pemungutan suara Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, yang menunjukkan bahwa NasDem hanya mencetak 3,9% dalam jajak pendapat kelayakan pemilihan partai politik, atau tidak melebihi ambang batas parlemen 4%. Bagaimana reaksi NasDem saat itu?
“Ya itu baik baik saja. Mereka lolos dalam jajak pendapat lain. Wajar jika satu jajak pendapat berbeda hasil dengan jajak pendapat lainnya,” kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya kepada wartawan, Selasa (11/1/2022).
Willy tentu bersyukur dengan hasil polling yang menunjukkan NasDem memiliki kelayakan yang baik. Namun untuk hasil polling yang menunjukkan NasDem mengancam tidak masuk DPR, pihaknya akan melakukan penilaian.
“Dalam survei yang lolos, alhamdulillah. Kegagalan survei menjadi catatan bagi kami untuk mengidentifikasi penyebabnya sehingga kami bisa memperbaiki diri,” katanya.
Hasil survei pemilu partai tidak menarik minatnya untuk saat ini. Karena pilihannya masih panjang dan tentunya masih banyak waktu untuk perbaikan lebih lanjut.
“Apapun hasilnya, tidak apa-apa. Padahal, pemilu masih setahun lagi. Masih banyak waktu untuk memperbaiki diri,” katanya.
“Selain itu, meski tren NasDem dalam jajak pendapat seperti itu, alhamdulillah hasil di pemilu sangat berbeda dan itu terlihat pada dua pemilu terakhir. Mudah-mudahan di Pilkada 2024 mendatang juga demikian,” imbuhnya.
Survei LSI Denny JA
Lembaga Pemungutan Suara LSI Denny JA telah mengeluarkan siaran pers tentang kelayakan parpol. Alhasil, PDIP menjadi partai yang dipilih oleh responden terbanyak, sedangkan NasDem tidak melewati batas parlemen 2024.
Survei LSI Denny JA dilakukan pada 11-20 September 2022 dengan 1.200 responden yang dipilih secara acak dari 34 provinsi di Indonesia. Survei dilakukan dengan cara wawancara pribadi dengan kuesioner. Tingkat kesalahan survei diberikan sebagai +/- 2,9%.
Berdasarkan hasil jajak pendapat, partai dengan partisipasi terbesar adalah PDIP dengan 20,9 persen, disusul Golkar (14,5 persen) dan Gerindra (9,8 persen). Sementara NasDem memiliki kelayakan 3,9 persen, atau tidak melebihi batas parlemen 4 persen.
Berikut ini adalah kelayakan partai politik:
PDIP pertama 20,9%
2. Golkar 14,5%
3. Gerindra 9,8%
PCS ke-4 8,3%
5.PCB 5,9%
6. Demokrat 5,4%
7. NASDEM 3,9%
8.Perindo 3%
9. PPP 2,3%
10. PAN 2,1%
11. Hanura 0,8%
12.psi 0.6%
13. Garuda 0,4%
14. PKPI 0,4%
15.PBB 0,1%
16. Bekerja 0%
TT/TY 21,6%
Lihat juga “Alasan PKS Tidak Setuju Pernyataan dengan NasDem-PD 10 November”:
[Gambas:Video 20detik]
(bass)