JAKARTA – hujan meteor adalah fenomena astronomi yang menunjukkan lintasan jatuhnya meteorit ke atmosfer bumi atau biasa disebut dengan bintang jatuh. Dalam ajaran Islam, jatuhnya meteor memiliki makna tersendiri.
Menurut sains, itu bisa disebabkan oleh gravitasi bumi yang lebih besar, menarik benda-benda luar angkasa ke atmosfer.
Sebagaimana Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Kitab Suci Al-Qur’an:
Kami telah menghiasi langit yang paling bawah dengan perhiasan bintang-bintang.
Dan perlindungan dari setiap iblis pemberontak.
Mereka tidak mendengarkan mullah yang ditinggikan dan dilempar dari semua sisi.
akhir dan penderitaan yang parah bagi mereka
Kecuali orang yang membajak penculikan itu, kemudian bintang jatuh yang menusuk mengikutinya.
“Sesungguhnya Aku telah menghiasi langit terdekat dengan perhiasan, yaitu bintang-bintang, dan telah (sebenarnya) melindunginya dari setiap setan, yang sangat durhaka, setan tidak dapat mendengar (bicara) para malaikat, dan mereka terlempar dari setiap sudut. Untuk mengusir mereka keluar dan bagi mereka siksaan yang kekal. Tetapi barang siapa (di antara mereka) mencuri (berbicara), maka dia akan dikejar oleh obor api yang menyala-nyala. (Surat As-Saffat: 6-10)
Ayat-ayat ini menyimpulkan bahwa jatuhnya meteor sebagai fenomena alam adalah benda langit yang dirancang untuk melemparkan setan yang mencoba mencuri hak dari surga. Penjelasan ini juga diperkuat oleh salah satu penulis yaitu Abdul Syukur Al-Azizi, dalam bukunya Islam is Scientific.
Ia menulis rangkuman hujan meteor dalam bab “Van Allen Belts” bahwa berdasarkan penelitian para astronom modern dari beberapa planet di tata surya, dari Merkurius hingga Pluto, tidak ada satupun yang dapat dihuni oleh makhluk hidup, kecuali planet Bumi. .
Ini karena sistem dan kondisi planet tidak memungkinkan untuk digunakan sebagai habitat. Selain suhu ekstrem (sangat panas hingga beberapa ratus derajat atau terlalu dingin hingga jauh di bawah nol), planet-planet ini terus-menerus dibombardir oleh ribuan meteor dan benda langit lainnya.
Selain itu, permukaan planet-planet ini juga dipenuhi gas beracun yang tidak memungkinkan makhluk hidup berada di permukaan.
Allah Subhanahu wa ta’ala adalah benar dengan segala firman-Nya. Dialah yang menjadikan bumi sebagai tempat yang baik dan bermartabat untuk ditinggali manusia, sebagaimana firman-Nya berikut ini:
Dan Kami jadikan langit sebagai atap yang dijaga, lalu mereka berpaling darinya.
“Dan Kami jadikan langit sebagai atap yang terlindung…” (QS Al-Anbiya’: 32)
Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala menciptakan langit sebagai atap yang melindungi manusia di bumi. Seperti disebutkan sebelumnya, langit adalah atmosfer yang melindungi bumi dari hujan meteor. Atmosfer juga berfungsi untuk menyaring radiasi yang berbahaya bagi kehidupan di Bumi, seperti: B.sinar ultraviolet
Lalu ada juga lapisan pelindung di atmosfer bumi yang disebabkan oleh gaya magnet bumi. Lapisannya adalah sabuk Van Allen. Diketahui dari pengamatan dan penelitian para astronom bahwa inti bumi mengandung unsur-unsur magnetis berat seperti besi dan nikel.
Inti bumi terdiri dari dua lapisan yang berbeda, inti dalam adalah padat sedangkan inti luar adalah cair. Lapisan luar cair mengapung dan bergerak di atas lapisan terdalam, menciptakan efek magnetik pada logam, yang akhirnya membentuk medan magnet.
Medan magnet meluas jauh melampaui atmosfer, membentuk perisai yang melindungi Bumi dari bahaya yang selalu datang dari luar angkasa. Perpanjangan zona magnet yang mencapai lapisan luar atmosfer ini disebut sabuk Van Allen atau radiasi Van Allen.
Jumlah energi listrik yang dibutuhkan untuk menopang keberadaan medan magnet semacam itu hampir 1 miliar ampere. Ini setara dengan jumlah energi listrik yang telah dihasilkan umat manusia sepanjang sejarah.Sabuk Van Allen dapat eksis di lapisan atmosfer bumi karena ada titik buta di medan magnet bumi yang disebabkan oleh kompresi dan peregangan angin matahari.
Medan magnet bumi bertindak seperti cermin magnet, memantulkan partikel bermuatan bolak-balik sepanjang garis gaya yang membentang antara kutub utara magnet dan kutub selatan magnet. Sabuk Van Allen melindungi Bumi dari berbagai radiasi yang sangat mematikan yang merupakan hasil pancaran dari Matahari dan bintang-bintang lainnya.
Seperti diketahui, energi yang dihasilkan oleh semburan matahari yang terjadi setiap 11 tahun sekali, yaitu jilatan api matahari, sangat kuat.
Satu ledakan di Matahari setara dengan ledakan 100 miliar bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima, Jepang, selama pecahnya Perang Dunia II.
Matahari melemparkan badai di Bumi yang terdiri dari proton dan elektron yang bergerak dengan kecepatan sekitar 1,5 kilometer per detik.
Saat hujan di medan magnet bumi, badai matahari, yang merupakan hujan partikel, memudar dan kemudian membengkok di sekitar medan magnet.
Jika tidak ada Sabuk Van Allen, semburan atau semburan matahari ini, yang terjadi berkali-kali, dapat menghancurkan semua kehidupan di Bumi.
Inilah perisai bumi yang Allah Subhanahu wa ta’ala ciptakan untuk melindungi hamba-hamba-Nya di bumi. Sistem perlindungan yang sangat sempurna yang tidak ada bandingannya dan tidak bisa ditiru. Para ilmuwan baru menemukannya dalam beberapa abad terakhir.
Padahal berabad-abad yang lalu, miliaran makhluk hidup, termasuk manusia, hanya bisa merasakan nikmatnya hidup di bumi tanpa pernah takut atau khawatir akan bahaya berbagai fenomena yang terjadi di luar angkasa, dan tanpa pernah mengetahui keberadaan Sabuk Van Allen.