TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Diabetes bergantung pada faktor genetik dan lingkungan, namun Anda bisa membantu menjaga kadar gula darah melalui pola makan sehat dan gaya hidup aktif.
Laporan Diabetes UK 2010 bahkan menemukan bahwa diabetes tipe 2 dapat mempersingkat harapan hidup hingga 10 tahun.
Sementara itu, diabetes tipe 1 dapat mempersingkat harapan hidup rata-rata pasien hingga 20 tahun.
Dikutip dari Kemkes.go.id, jumlah kasus terus meningkat dan saat ini tercatat 422 juta orang di dunia – empat kali lebih banyak dari 30 tahun lalu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Terlepas dari risiko ini, setengah dari penderita diabetes tidak menyadarinya.
• Gejala mulai dari depresi yang meningkatkan kadar gula darah dan diabetes hingga kelelahan akut
Penderita diabetes di Indonesia bisa mencapai 30 juta orang pada tahun 2030 jika gaya hidup seperti makan berlebihan dan merokok tidak dikurangi.
Saat ini diabetes merupakan penyakit mematikan ketiga di Indonesia setelah stroke dan penyakit jantung, sekitar 10 juta orang.
Jumlahnya bisa meningkat dua hingga tiga kali lipat selama 10 tahun ke depan, kata Dr. Susie Setyowati, Konsultan Endokrinologi, Metabolisme dan Diabetes di Jakarta.
Cara pencegahannya adalah dengan menjaga asupan makanan, olahraga dan berhenti merokok, kebiasaan yang dapat menimbulkan komplikasi, terutama bagi penderita penyakit jantung.
“Jika Anda mengurangi berat badan hingga 10 persen mulai sekarang, Anda dapat mengurangi risiko terkena diabetes parah,” kata Dr. Susi.
Di dunia, penyakit puasa manis ini membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahunnya dan siapa saja bisa terkena.
Penyakit ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memproses semua gula (glukosa) dalam aliran darah; menyebabkan komplikasi yang dapat menyebabkan serangan jantung, tekanan darah tinggi, kebutaan, gagal ginjal dan amputasi tungkai bawah.
• Ciri-ciri dasar penderita diabetes, mulai dari pandangan kabur hingga sering haus
Padahal, banyak penelitian yang menunjukkan angka harapan hidup penderita diabetes dalam skala besar.
Namun, hasilnya cukup beragam. Oleh karena itu, dokter tidak dapat menentukan harapan hidup yang tepat dari diabetes tipe 2.