JAKARTA – Sebuah bundel ilmuwan oleh Fooditive berhasil menciptakan madu bebas lebah pertama di dunia, tindakan ini bertujuan untuk menghentikan eksploitasi lebah dan memperbaiki populasi lebah yang menurun.
Perusahaan yang berbasis di Belanda itu mengklaim bahwa madu bebas lebah ini bisa menjadi alternatif madu yang rasa, kandungan dan khasiatnya sama dengan madu lebah asli.
Mengutip Metro, Selasa (29/11/2022), disebutkan Fooditive akan melakukan uji coba skala penuh pada 2023. Jika berhasil, itu mengamankan pasokan madu di masa depan.
“Tujuan kami adalah untuk menawarkan madu bebas lebah 100 persen pertama di dunia tanpa mengorbankan rasa, kualitas, atau harga,” kata Moayad Abushokhidim, Pendiri dan CEO Fooditive.
Perusahaan menggunakan proses bioteknologi dengan memasukkan DNA madu ke dalam ragi dan kemudian memfermentasinya untuk mereplikasi proses yang terjadi di perut lebah.
Moayad menjelaskan, proses modifikasi sekuens genetik yang digunakan pada madu sudah memiliki rekam jejak yang bisa diandalkan. Dia juga mengatakan bahwa proses ini memungkinkan setiap produk hewani untuk ditiru.
Temuan ini dapat menghilangkan “peternakan lebah madu intensif”, karena praktik manajemen pemeliharaan lebah yang umum dapat berbahaya bagi lebah dan meningkatkan risiko penyakit yang dapat menyebabkan keruntuhan koloni.
Di sisi lain, madu alternatif ini seharusnya mampu mengatasi masalah penurunan populasi lebah.
Diketahui, lebah adalah hewan berdarah dingin, dan kenaikan suhu akibat pemanasan global dapat berdampak buruk bagi mereka dan sumber makanannya.
“Kami percaya proses kami akan menjadi batu loncatan untuk kemajuan revolusioner dalam industri pangan dan bioteknologi,” kata Moayad.
(Amj)