Serangan jantung termasuk tanda-tanda penyakit arteri koroner, yang sering dialami penderitanya. Hal ini disebabkan oleh jantung tidak bisa mendapatkan oksigen yang cukup ke dalam aliran darah, menyebabkannya berfungsi dengan buruk.
Penyakit arteri koroner adalah jenis penyakit jantung yang paling umum, tetapi sangat berisiko bagi kehidupan seseorang. Karena munculnya penyakit ini menandakan adanya penimbunan plak (kolesterol dan lemak) di arteri jantung. Semakin banyak endapan yang muncul, maka pembuluh darah menjadi tersumbat dan berpotensi memicu komplikasi penyakit lain, seperti stroke dan serangan jantung.
“Jika penyebabnya adalah gangguan aliran darah karena penyumbatan, kami menyebutnya serangan jantung, yang pada akhirnya akan menyebabkan serangan jantung,” kata dr. Titus Kurnia Hariadi, SpJP, FIHA, ahli jantung dari RS Primaya PGI Cikini saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2022).
Penyumbatan pada arteri koroner dapat disebabkan oleh beberapa hal, namun penyebab utamanya adalah gaya hidup yang buruk dan kebiasaan merokok. Pada dasarnya, gaya hidup yang tidak sehat memberi orang apa yang tidak mereka miliki. Kebiasaan ini juga memberikan penyebab lain penyakit arteri koroner, yaitu diabetes dan tekanan darah tinggi.
Selain itu, penyakit berbahaya ini dapat disebabkan oleh faktor risiko yang tidak dapat diubah atau dikenal dengan faktor risiko tradisional. Faktor risiko termasuk riwayat keluarga penyakit jantung, bertambahnya usia, dan menjadi laki-laki.
Tanda-tanda penyakit arteri koroner
Setiap orang dapat memiliki tanda penyakit arteri koroner yang berbeda. Karena sifatnya yang relatif umum, orang sering mengabaikan kondisinya, terutama saat melakukan aktivitas fisik. Jadi waspadai tanda-tanda penyakit arteri koroner berikut, yang dikutip oleh Mayo Clinic dan National Heart, Lung, and Blood Institute:
1. Nyeri dada
Nyeri dada, atau angina, terjadi ketika seseorang mengalami nyeri, seperti tertekan atau tersedak. Umumnya, kondisi ini terjadi di bagian tengah atau kiri dada dengan durasi yang cukup singkat.
Tidak jarang penderita angina merasa tidak enak badan dan harus segera menghentikan aktivitas sehari-harinya. Terutama pada wanita, rasa sakitnya bisa sangat tajam dan menjalar ke leher, lengan atau punggung.
2. Sesak nafas
Penyumbatan pada otot jantung menyebabkan oksigen dalam aliran darah tersumbat. Akibatnya, jantung tidak dapat memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh, terutama ke otak dan paru-paru. Tanpa pengobatan segera, masalah kesehatan ini menyebabkan serangan jantung dan kematian.
3. Kelelahan
Sebagai komponen utama tubuh, darah harus tetap beredar agar metabolisme tubuh tetap optimal. Namun, penyumbatan arteri di arteri koroner menyebabkan suplai darah berkurang. Secara bertahap, ini mengarah pada fakta bahwa seseorang menjadi lelah dan lemah, meskipun aktivitas fisiknya tidak intens.
4. Serangan jantung
Plak yang mengisi pembuluh darah memicu serangan jantung. Kondisi ini sering terjadi secara tiba-tiba tanpa peringatan atau gejala tertentu.
Selain itu, seseorang yang diduga menderita penyakit arteri koroner mungkin juga memiliki tanda-tanda lain, antara lain:
- Keringat dingin
- Pusing
- mual atau gangguan pencernaan
- sakit leher
- gangguan tidur
Tanda-tanda penyakit jantung koroner hanya akan bertambah parah jika tidak dicegah sedini mungkin. Jika seseorang memiliki faktor risiko di atas, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau perkembangan penyakit ini.
Pencegahan terbaik penyakit jantung koroner adalah gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang. Selain itu, lakukan olahraga ringan minimal 30 menit setiap hari.
Tonton video”Waspadai penyakit jantung pada anak!“
[Gambas:Video 20detik]
(jadilah dia)