Jaga Gizi Seimbang dan Aktivitas Fisik Cegah Diabetes

REPUBLIK.CO.ID, AMBON – Spesialis Nutrisi Klinis Dr. Mellyana Kusuma Atmanegara mengatakan diet seimbang dan aktivitas fisik dapat membantu mencegah penyakit diabetes melitus (DM). “Salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan makan makanan yang seimbang dengan tidak menciptakan kelebihan kalori di dalam tubuh, agar tidak membebani mesin di dalam tubuh, dan memperbanyak aktivitas fisik,” kata Mellyana usai talkshow memperingati Hari Diabetes Sedunia. , di Ambon, Sabtu (11/1222).

Selain itu, Mellyana mengatakan, pengendalian mentalitas manusia juga sangat penting dilakukan dengan membangun pola hidup yang sehat dan positif. “Jadi perilaku sehari-hari orang-orang ini harus dikendalikan sejak dini,” katanya.

Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab diabetes, yakni cara mengatur pola makan yang tidak sehat dan sering stres. “Lebih karena faktor lingkungan, jadi dalam hal ini pola makan dan stres harus dikendalikan,” kata Mellyana.

Diabetes terjadi karena peningkatan kadar gula darah akibat penurunan atau ketidakmampuan organ tubuh memproduksi insulin untuk mencerna glukosa, yang digunakan sebagai sumber energi.

“Oleh karena itu, penting untuk merawat penderita diabetes dan memperbaikinya lebih baik lagi, agar gula darahnya terkontrol sehingga mereka bisa hidup seperti orang sehat lainnya,” katanya.

Perbaikan bagi penderita diabetes yaitu mulai minum obat sesuai aturan atau resep dokter agar pola makannya kembali normal. “Jadi sebenarnya ada lima pilar utama dalam mengelola penderita diabetes yaitu diet, pengobatan farmakologis, olahraga, edukasi dan pemantauan kadar gula darah agar tetap fit dan produktif seiring bertambahnya usia, sehingga kualitas hidup mereka lebih baik, ” katanya.

Diabetes dibagi menjadi 2 jenis yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2 walaupun memiliki gejala yang sama namun terdapat perbedaan antara keduanya baik dari segi penyebab maupun pengobatannya.

“Pada diabetes tipe 1, tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin. Sedangkan pada diabetes tipe 2, sel-sel tubuh kurang sensitif terhadap hormon insulin, padahal produksi dan kadar insulin normal,” ujarnya.

“Jadi saat DM sudah level 2 biasanya cara mengolah gulanya. Ketika DM Tipe 1 lebih banyak penurunan atau ketidakmampuan daripada hormon pankreas,” tambah Mellyana.