
sumber gambar, Reuters
Kapal angkatan laut Thailand HTMS Sukhothai tenggelam pada Minggu malam (18 Desember 2022).
Angkatan Laut Thailand mengatakan 31 awak kapal hilang setelah kapal perang dengan lebih dari 100 awak kapal terbalik dan tenggelam saat badai di Teluk Thailand pada Minggu malam (18/12).
HTMS Sukhothai tenggelam setelah air laut menggenangi lambungnya dan mengganggu sistem kelistrikannya.
Pihak berwenang mengatakan mereka menyelamatkan 75 awak kapal pada Senin, tetapi 31 lainnya masih hilang di laut.
“Sudah lebih dari 12 jam [sejak kejadian]tapi kami akan terus mencari,” kata juru bicara Angkatan Laut Thailand kepada BBC.
Tim pencarian dan penyelamatan bekerja sepanjang malam untuk menemukan para korban. Operasi pencarian dilanjutkan Senin dengan dukungan Angkatan Udara.
Angkatan Laut juga mengatakan akan menyelidiki penyebab tenggelamnya kapal buatan AS itu pada pertengahan 1980-an.
“Itu hampir tidak pernah terjadi dalam sejarah angkatan bersenjata kita, apalagi di kapal yang masih aktif dikerahkan,” kata juru bicara Angkatan Laut Laksamana Pogkrong Monthardpalin kepada BBC.
Menurut pejabat, awak kapal berjuang untuk mempertahankan kendali kapal, yang terbalik setelah listrik padam. Kapal akhirnya tenggelam pada pukul 11:30 malam.
HTMS Sukhothai sedang berpatroli 32 kilometer timur wilayah Bang Saphan di provinsi Prachuap Khiri Khan ketika terjebak dalam badai pada hari Minggu.
Dari foto yang diunggah ke akun Twitter Angkatan Laut Thailand, tampak kapal miring ke kanan dan sekoci berusaha mencari korban selamat di perairan berombak.
HTMS Sukhothai sedang berpatroli di Teluk Thailand saat badai melanda.
Tiga kapal angkatan laut dan helikopter dikerahkan untuk membantu evakuasi, tetapi hanya HTMS Kraburi yang dapat mencapai Sukhothai sebelum tenggelam.
Menurut Angkatan Laut, HTMS Kraburi berhasil mengevakuasi sebagian besar awak Sukhothai.
Marinir dengan jaket pelampung ditemukan baik di air maupun di sekoci.
TNI AL belum berkomentar secara detail mengenai kondisi awak kapal yang selamat.
Tetapi media lokal telah menerbitkan foto yang menunjukkan paramedis di dermaga membawa mereka pergi dengan tandu.
Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-Cha menegaskan dalam pernyataannya pada Senin (19 Desember) bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki insiden tersebut.
“Saya mengikuti berita ini dengan cermat, sekitar lima orang terluka parah,” katanya.