jakarta –
Buku hitam mantan Kapolri Ferdy Sambo menjadi sorotan karena selalu dibawa-bawa, apalagi saat persidangan kematian Brigjen J. Investigasi, buku hitam itu berisi diary Sambo.
“Jadi buku hitam itu adalah buku harian. Saya tanya karena banyak yang tanya isinya apa,” kata Arman Hanis, Senin (17/2/222) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Arman mengatakan buku itu memuat semua kegiatan sehari-hari karena Ferdy Sambo masih Kombes dan menjabat sebagai Kasubdit 3 Dittipidum Bareskrim. Juga ketika dia menjadi kepala propam sebelum dipecat karena terlibat dalam pembunuhan berencana Brigadir J.
Arman tidak merinci isi buku hitam tersebut, termasuk daftar perwira polisi yang menghadapi sidang etik saat menjabat kepala departemen propam. Tapi yang jelas, kata dia, buku itu hanya memuat kegiatan sehari-hari Sambo.
“Oh, saya tidak tahu (catatan polisi yang diadili karena etika ketika mereka menjadi kepala propam). Jadi ini diari semua kegiatan Sambo-san sejak menjabat sebagai kepala sub bagian. Direktorat 3 Dittipidum Bareskrim sampai sekarang, semua kegiatan,” ujarnya.
“Jadi apa kegiatannya sehari-hari, misalnya dia ada rapat. Pokoknya kegiatan sehari-hari sejak menjabat Kasubdit 3 Dittipidum Bareskrim, itu saja,” jelasnya.
(negara/negara)