
sumber gambar, Gambar Getty
Selain satu terduga pelaku bom bunuh diri yang tewas, satu orang lagi yang tewas merupakan anggota kepolisian.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membenarkan bahwa pelaku bom bunuh diri di Mapolres Astanaanyar, Bandung, Rabu (12/7) adalah mantan napi teroris bernama Agus Sudjadno alias Agus Muslim.
Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari pengenalan wajah di atas tubuh terduga pelaku.
“Hasil pemeriksaan sidik jari dan pengenalan wajah“Identik pelakunya adalah Agus Sudjadno alias Agus Muslim,” kata Listyo, Rabu sore dalam jumpa pers di lokasi kejadian.
Disebutkan, terduga pelaku sempat ditangkap terkait kasus terorisme “Panbombe” di Cicendo pada 2017 lalu.
Agus kemudian diadili dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara di Nusa Kambangan.
“Dan dia baru dibebaskan pada September 2021,” kata Listyo seperti dikutip wartawan Bandung, Yulia Saputra, melaporkan BBC News Indonesia.
Menurut polisi, Agus tergabung dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung atau Jawa Barat.
Listyo mengklaim polisi masih “mengikuti” mereka yang terkena dampak setelah Agus dibebaskan.
Ketika ditanya wartawan apakah Agus termasuk dalam “kelompok yang masih merah” selama ditahan dan setelah dibebaskan, ia mengikuti program deradikalisasi.
“Jadi proses deradikalisasi memerlukan teknik dan taktik yang berbeda, karena mereka yang terdampak masih sulit didekati dan cenderung menghindarinya.”
sumber gambar, antara foto
Anggota Brimob berjaga di kawasan Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/7/2022). Penjagaan ketat itu akibat ledakan bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Kota Bandung.
Seorang polisi tewas
Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana membenarkan adanya aksi bom bunuh diri di Polres Astanaanyar, Bandung, yang mengakibatkan dua orang tewas.
Selain satu terduga pelaku bom bunuh diri yang tewas, satu orang lagi yang tewas merupakan anggota kepolisian.
“Salah satu anggota kami meninggal atas nama Aiptu Sofyan,” kata Suntana kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu sore (12/07).
Delapan petugas polisi terluka dalam ledakan itu, dan satu orang lainnya adalah warga sipil.
“Seorang warga Nurhasanah mengalami luka ringan,” kata Kapolda Jabar. Dia sedang berjalan di depan Polsek Astanaanyar saat ledakan terjadi.
sumber gambar, Gambar Getty
Petugas kepolisian menjaga lokasi serangan bunuh diri di Bandung, Rabu (7/12).
Siapakah pelaku bom bunuh diri itu?
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membenarkan bahwa pelaku bom bunuh diri di Mapolres Astanaanyar Kota Bandung adalah mantan napi teroris bernama Agus Sudjadno alias Agus Muslim.
Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari pengenalan wajah di atas tubuh terduga pelaku.
Agus ditangkap pada 2017 terkait kasus teror Panbomb di Cicendo.
Dia kemudian diadili dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara di Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan.
“Dan dia tidak dibebaskan sampai September 2021,” kata Listyo
Menurut polisi, Agus tergabung dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung atau Jawa Barat.
Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana membenarkan sepeda motor yang diduga ditunggangi pelaku berasal dari Sukoharjo, dekat Kota Solo, Jawa Tengah.
“Kami identifikasi. Plat nomornya AG, plat nomor AG [dari] Surakarta,” ujarnya seperti dilansir wartawan Bandung Yuli Saputra untuk BBC News Indonesia.
Tulisan ‘KUHP = hukum kafir’
Kapolres membenarkan bahwa tersangka pelaku menempelkan “tulisan” di sepeda motornya.
“Ada tulisan [yang ditempel di sepeda motor] yang menyatakan bahwa produk KUHP [Kitab Undang-undang Hukum Pidana, yang baru disahkan DPR] itu adalah ‘produk kafir’, seperti kata-kata ‘melawan penegakan hukum’,” kata Suntana.
“Menulis seperti itu untuk bahan penelitian selanjutnya,” imbuhnya.
Bawa dua bahan peledak bersamamu
Suntana membenarkan bahwa terduga pelaku membawa dua bahan peledak.
“Satu diledakkan oleh pelaku,” katanya. “Satu lagi belum meledak.”
Bahan peledak kedua, ditemukan di dekat markas polisi, kemudian diledakkan oleh regu penjinak bom.
Apakah kedua bom itu buatan sendiri? tanya wartawan.
“Saya belum bisa menjawabnya,” katanya
Namun, Kapolda tak menampik ditemukan “serpihan berbentuk paku payung” di TKP.
Temuan awal
Sebelumnya, Polda Jabar memastikan ledakan di Polres Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (07/12) sekitar pukul 08.20 WIB merupakan bom bunuh diri.
Kapolrestabe Bandung Aswin Sipayung mengatakan, peristiwa itu terjadi saat anggota Polsek Astanaanyar sedang melakukan apel pagi.
Tiba-tiba, seorang pria memasuki markas polisi, mengacungkan senjata tajam, dan menerobos jalur perakitan pagi.
“Kemudian terjadi ledakan. Sekarang pelaku meninggal di lobi,” kata Aswin seperti dikutip Kompas.com.
Menurut Aswin, pelaku membawa bom.
“Ledakan terjadi di dalam, di depan pintu masuk Polsek,” kata Aswin seperti dikutip kantor berita tersebut Diantara.
Lina, warga Astanaanyar, mengaku mendengar suara bom meledak. Rumah Lina berjarak sekitar 100 meter dari Mapolres Astanaanyar.
“Kejadiannya sekitar pukul 08.00 WIB, cepat sangat. Padahal, rumah saya ada di belakangnya. Saya pikir ada gas yang meledak,” kata Lina di lokasi kejadian Kompas.com.
Dia kemudian bergegas keluar rumah untuk melihat situasi. Di pelataran Mapolsek ia melihat pecahan kaca berserakan. Lina pun sempat menunjukkan foto sesaat setelah kejadian.
Polisi saat ini masih memproses olah tempat kejadian perkara (TKP) di Polsek Astanaanyar. Ruas Jalan Astanaanyar di sekitar TKP ditutup sementara dan dijaga polisi bersenjata.
Kami akan memperbarui artikel ini secara berkala.