Lubang Hitam Terdekat dengan Bumi Ditemukan

Harianjogja.com, JAKARTA– Para astronom menemukan lubang hitam terdekat dengan Bumi.

Dijuluki Gaia BH1, lubang hitam terletak 1.566 tahun cahaya di konstelasi Ophiuchus dan sekitar 10 kali lebih besar dari Matahari.

Massa Gaia BH1 dikatakan setidaknya 20 kali Matahari atau lebih. Raksasa seperti itu hidup hanya beberapa juta tahun dan dapat menghancurkan benda-benda di sekitar mereka.

Menariknya, Gaia BH1 tidak sendiri. Ini adalah bagian dari sistem biner dengan bintang mirip Matahari yang mengorbit pada jarak yang sama dengan Bumi mengorbit Matahari.

Kareem El-Badry, astrofisikawan di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Massachusetts dan di Max Planck Institute for Astronomy di Jerman, mengatakan ini adalah deteksi jelas pertama dari bintang mirip Matahari dalam orbit yang luas di sekitar massa bintang. lubang hitam galaksi kita.

Para peneliti menggunakan salah satu teknik alternatif ini dalam studi baru. Mereka memeriksa data yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa Gaia Badan Antariksa Eropa (ESA), yang secara akurat memetakan posisi, kecepatan, dan orbit sekitar 2 miliar bintang di Bima Sakti.

Salah satu bintang tersebut adalah pendamping Gaia BH1. Ada penyimpangan kecil dalam gerakannya, indikasi bahwa sesuatu yang besar dan tidak terlihat menariknya secara gravitasi.

Pengukuran Gaia menunjukkan lubang hitam bisa menjadi penariknya, tetapi para ilmuwan membutuhkan lebih banyak data untuk mengetahui dengan pasti. Jadi mereka mempelajari bintang tersebut dengan berbagai instrumen berbasis darat, termasuk teleskop Gemini North dan Keck 1 di Hawaii, serta teleskop Magellan Clay dan MPG/ESO di Chili.

Pengamatan lanjutan ini, dikombinasikan dengan data Gaia, memungkinkan tim untuk melakukan pengukuran sistem secara rinci.

Studi baru ini dipublikasikan secara online di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

Lubang hitam dimulai sebagai bintang besar dengan massa sekitar lima hingga sepuluh kali massa Matahari. Sebagai bintang yang lebih besar mendekati akhir hidupnya, mereka memasukkan unsur-unsur yang lebih berat, seperti silikon atau magnesium, ke dalam inti mereka yang terbakar.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Sumber: JIBI/Bisnis.com