
sumber gambar, TWITTER/GETTY IMAGES/GARUDA-INDONESIA/FB-ITB
Gambar Ganesha pada uang kertas dan burung Garuda di maskapai penerbangan nasional Indonesia.
Uang kertas Rp 20.000 rupiah Indonesia yang beredar pada tahun 1998 ramai diperbincangkan di media sosial India dan menarik perhatian para politisi India.
Ketua Menteri Delhi Arvind Kejriwal mengejutkan Partai Bharatiya Janata (BJP) dan Kongres ketika dia meminta gambar dewa dan dewi Hindu Ganesha untuk ditempatkan dalam mata uang India.
Arvind mengatakan jika Indonesia, negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, bisa melakukannya, mengapa India tidak.
Pemimpin partai Aam Aadmi bahkan pernah mengatakan bahwa 85% penduduk Indonesia beragama Islam dan hanya 2% beragama Hindu, namun citra Ganesha ada pada mata uang.
Arvind membahas masalah ini Rabu lalu setelah dilaporkan oleh media televisi dan dibahas di media sosial.
Mengenai Google Trends, terjadi lonjakan yang luar biasa dalam pencarian kata kunci “mata uang Indonesia” setelah konferensi pers Arvind.
Pengguna internet dikatakan ingin tahu mengapa ada gambar dewa Hindu Ganesha dalam mata uang Indonesia.
sumber gambar, TWITTER/SAURABH_MLAGK
Uang kertas Indonesia dengan gambar Ganesha.
Mengapa ada gambar dewa Hindu?
BBC mencatat bahwa Indonesia pernah mengeluarkan uang kertas 20.000 rupee pada tahun 1998 dengan gambar Ganesha di atasnya. Namun uang kertas tersebut sudah tidak beredar lagi.
Jika mencermati gambar uang kertas yang viral di media sosial, terdapat gambar dewa Hindu Ganesha dan seorang pria bernama Ki Hadjar Dewantara yang merupakan mantan Menteri Pendidikan Republik Indonesia.
Di sisi lain ada foto beberapa anak yang sedang belajar.
Astudestra Ajengrastri, wartawan BBC News Indonesia, mengatakan citra Ganesha menunjukkan keragaman budaya di Indonesia.
“Tema uang kertas yang dikeluarkan pada tahun 1998 adalah pendidikan. Di Indonesia, Ganesha dianggap sebagai dewa seni, kebijaksanaan, dan pendidikan. Citra Ganesha juga banyak digunakan di lembaga pendidikan di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Ki Hadjar Dewantara yang dikukuhkan sebagai pahlawan nasional Indonesia bertugas memperjuangkan hak pendidikan rakyat pada masa kemerdekaan.
Karena saat itu hanya anak orang kaya dan orang Belanda saja yang boleh sekolah.
Namun, masih ada uang kertas bergambar candi Hindu di pulau Bali yang dicetak dan beredar di Indonesia.
Astudestra mengatakan uang pecahan Rp50.000 itu bergambar sebuah pura di Bali. Mayoritas penduduk Bali beragama Hindu.
sumber gambar, BANK INDONESIA
Uang kertas Indonesia dengan gambar candi Hindu di Bali.
Mengapa Ganesha populer di Indonesia?
Di Indonesia jumlah pemeluk agama Hindu hanya 2% dan mayoritas adalah orang Bali. Sisanya tersebar di seluruh Indonesia.
Menurut sebuah laporan, ribuan orang di pulau Jawa memeluk agama Hindu pada 1960-an dan 1970-an.
Dari segi sejarah, Indonesia pernah diperintah oleh beberapa dinasti kerajaan Hindu di masa lalu. Sebagian besar wilayah dipegang oleh dinasti Hindu-Budha antara abad ke-7 dan ke-16.
Majapahit dan Sriwijaya adalah kerajaan terbesar saat itu dan agama Hindu juga berkembang di Indonesia.
Hari ini, cerita rakyat dan simbol yang terkait dengan agama Hindu tercatat dalam sejarah.
Misalnya lambang negara Indonesia yaitu Garuda yang berhubungan langsung dengan teks-teks mitologi Hindu. Menurut buku puisi Hindu Ramcharit Manas, burung Garuda Rama membantu membawa Sita kembali ke Sri Lanka.
Selain lambang, gambar Ganesha juga digunakan sebagai logo di Institut Teknologi Bandung – salah satu universitas paling bergengsi di Indonesia.
Nama maskapai nasional Indonesia juga Garuda Airlines, yang logonya menggunakan gambar elang.
Cerita Ramayana juga sudah sering dipentaskan sejak tahun 1961. Selain umat Hindu, pemeluk agama lain juga terlibat dalam penggambaran tokoh-tokoh cerita Ramayana.