JAKARTA – arkeolog menemukan sebuah makam kuno yang berisi beberapa mumi berlidah emas. Penemuan mengejutkan ini ada di kompleks makam kuno Qewaisna, Mesir.
Menurut ZME Science, Rabu (30/11/2022), lokasi penemuan ini pertama kali ditemukan pada tahun 1989 dan terus dieksplorasi hingga saat ini. Daerah tersebut diyakini sebagai peninggalan dari periode Ptolemeus dan Romawi sekitar 300 SM. sampai 640 M adalah.
Situs kuno tersebut memiliki tiga tingkat berbeda yang menunjukkan adat penguburan yang berbeda, kemungkinan besar karena mereka berasal dari periode yang berbeda di Mesir kuno.
Kepala Dewan Arkeologi Tertinggi Mesir, Mustafa Waziri, mengatakan mumi yang ditemukan dalam kondisi pengawetan yang buruk. Beberapa memiliki lidah emas, sementara yang lain ditutupi dengan daun emas tipis dan ditempatkan di peti mati kayu.
Ada juga tulang berlapis emas di bagian bawah kain linen, serta temuan kepingan emas berbentuk bunga teratai dan kecoak, beberapa ornamen penguburan, lesung batu, dan tembikar yang mungkin digunakan orang Mesir kuno untuk pembalseman.
Menurut para peneliti, pentingnya penemuan lidah emas terkait dengan dewa Mesir kuno Osiris dan Hades. Mereka percaya bahwa lidah mumi tersebut dihilangkan dan diganti dengan benda emas agar roh tersebut dapat berbicara dengan dewa di alam baka.
Osiris adalah dewa dunia bawah dan hakim kematian dalam mitologi Mesir. Dia adalah salah satu dewa terpenting di Mesir kuno, jadi para peneliti percaya bahwa mengubah lidah mumi adalah cara untuk mengelabui mumi agar berkomunikasi dengan Osiris tanpa mengeluarkan suara.
Selain menemukan lidah emas, kepingan emas berbentuk bunga teratai dan kecoa juga membawa simbol, dengan bunga tersebut menjadi simbol penciptaan dan kelahiran kembali di Mesir kuno. Sementara itu, kecoa ditempatkan di sana untuk memastikan unsur-unsur tersebut digunakan dalam mumi dan kemudian bereinkarnasi.
Menemukan mumi berlidah emas sebenarnya cukup umum di Mesir. Salah satunya, pada Februari 2021, para arkeolog juga menemukan mumi serupa di Taposiris Magna, pemakaman berusia 2.000 tahun di Mesir.
Namun sejauh ini, para peneliti mengakui bahwa penelitian terhadap penemuan mumi berlidah emas ini masih perlu dilakukan lebih jauh dan mendalam. Itu karena mereka tidak tahu seperti apa kehidupan dan ritual di Mesir kuno.
(Amj)