Mengenal 5 Fakta Sampah Luar Angkasa yang Tak Banyak Orang Tahu : Okezone techno

JAKARTA – Kenali lima fakta sampah Ruang yang tidak banyak orang tahu perlu dipahami. Sampah sebagai bahan sisa dari aktivitas manusia sehari-hari kini tidak hanya ada di Bumi tetapi juga menumpuk di luar Bumi.

Puing-puing luar angkasa yang ditemukan di luar angkasa diketahui merupakan puing-puing dari roket dan satelit yang dikirim sejak 1957. Tentu saja, sampah yang ada mengapung di sekitar bumi.

Dirangkum dari berbagai sumber, apa saja fakta yang jarang diketahui tentang sampah antariksa? Lihat di bawah untuk informasi lebih lanjut.

1. Jumlah besar dan ukuran kecil

3.000 satelit mati mengorbit bumi. Menurut NASA, ada 27.000 keping sampah antariksa yang berukuran lebih besar dari 10 sentimeter dan lebih dari 100 juta keping yang berukuran lebih kecil dari 1 sentimeter. Diperkirakan ada jutaan sampah antariksa yang belum ditemukan.

2. Tidak hanya di seluruh dunia

Puing-puing ruang angkasa yang ada mengorbit tidak hanya bumi, tetapi juga planet dan satelit lain. Sekitar 54 kendaraan tak berawak diketahui mengorbit bulan dan 190.000 kilogram sampah.

Ada sekitar 10.000 kilogram puing-puing luar angkasa di Mars. Di Venus ada kendaraan udara tak berawak Venera 7, diluncurkan pada tahun 1970. Dan terjauh adalah kendaraan udara tak berawak Pioneer 10, yang terdampar di Titan, salah satu bulan Saturnus.

3. Bisa jatuh ke tanah dan melukai orang

Sampah antariksa berpotensi jatuh ke bumi. Meskipun kemungkinannya kecil, hingga 15 persen sampah antariksa membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk mencapai Bumi.

Kemudian. 6 persen sampah antariksa telah mendarat di Bumi dalam waktu kurang dari setahun. Sementara itu, 79 persen tidak mungkin turun ke Bumi dalam 100 tahun.

Bahkan jika itu menghantam Bumi, sebagian besar puing-puing luar angkasa terbakar oleh gesekan atmosfer. Jika tetap dan mengenai permukaan bumi, dampaknya tidak akan sekuat tumbukan meteorit.

4. Dapat menyebabkan sindrom Kessler

Pada tahun 1978, astrofisikawan Donald J. Kessler berteori bahwa semakin banyak objek luar angkasa di orbit Bumi, semakin besar kemungkinan tabrakan antar objek.

Setiap tabrakan menciptakan fragmen yang bertabrakan dengan objek luar angkasa lainnya dan dapat menyebabkan beberapa tabrakan. Teori ini kemudian dikenal sebagai Sindrom Kessler.

Ternyata tabrakan antara sampah antariksa dengan satelit dan wahana antariksa sebenarnya sudah beberapa kali terjadi. Pada tahun 2009, sebuah pesawat ruang angkasa Rusia yang mati menabrak pesawat ruang angkasa AS dalam sebuah misi.

Meskipun kemungkinan tabrakan sangat kecil, ini tidak menutup kemungkinan bahwa sindrom Kessler akan muncul dengan sendirinya di masa depan. Mengingat 10.000 satelit baru akan mengorbit bumi dalam sepuluh tahun ke depan.

5. Ide membersihkan sampah luar angkasa

Para ahli tahu bahwa puing-puing luar angkasa berpotensi menghambat misi luar angkasa di masa depan. Jadi mereka mulai menemukan cara untuk membersihkan puing-puing luar angkasa.

Ada beberapa ide untuk menangani puing-puing luar angkasa, seperti Badan Antariksa Eropa mengusulkan ide menangkap puing-puing dengan jaring.

Sementara itu, Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang mengusulkan ide menggunakan laser elektrodinamik untuk memperlambat pergerakan puing-puing ruang angkasa.

Selain itu, masih banyak ide dan saran untuk pembuangan sampah antariksa. Sayangnya, tidak ada ide yang diterapkan secara besar-besaran.