Mengenal Fenomena Midnight Sun, Matahari Terus Bersinar Selama 24 Jam : Okezone techno

JAKARTA – mengenali fenomena matahari tengah malam perlu diketahui karena menunjukkan sesuatu yang tidak biasa dimana matahari bersinar 24 jam sehari.

Dirangkum dari berbagai sumber, diketahui bahwa sejumlah daerah yang berbatasan dengan Kutub Selatan dan Kutub Utara mengalami fenomena alam bernama Midnight Sun, yang memungkinkan matahari bersinar 24 jam sehari atau dikenal juga tidak ada malam.

Fenomena matahari tengah malam ini terjadi selama beberapa bulan setiap tahunnya, misalnya di Norwegia dimana fenomena tersebut terjadi pada akhir April hingga Agustus.

Saat matahari tengah malam muncul, matahari tidak terbenam (melewati ufuk) tetapi bergerak di sepanjang garis ufuk dari kiri ke kanan (atau sebaliknya di belahan bumi lainnya).

Penyebab dari fenomena ini yaitu adanya gerakan rotasi dan rotasi bumi serta posisi rotasi bumi yang miring 23,4 derajat. Pergerakan ini menyebabkan beberapa bagian bumi menerima lebih banyak sinar matahari daripada bagian lain dalam 24 jam.

Semakin jauh ke utara atau selatan, semakin lama fenomena ini berlangsung. Misalnya, Svalbard, Norwegia, wilayah berpenghuni paling utara di Eropa, tidak mengalami matahari terbenam dari 19 April hingga 23 Agustus.

Semakin dekat ke kutub, semakin ekstrim durasinya. Di Kutub Utara, misalnya, matahari dapat dilihat 24 jam sehari selama hampir setengah tahun, dari Maret hingga September.

Meskipun manusia sebenarnya dapat beradaptasi dengan fenomena ini, matahari tengah malam menyebabkan banyak masalah bagi masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.

Masalah yang paling umum adalah insomnia, kelelahan dan bahkan depresi karena tidak ada perbedaan antara siang dan malam.

Namun, di Rusia, tepatnya di kota Saint Petersburg, juga ada fenomena yang hampir serupa. Namanya White Night ketika matahari terbenam hanya enam derajat di bawah garis cakrawala.

Alhasil, suasana di kota ini tetap cerah di malam hari meski tidak terlihat matahari, seperti saat senja. Malam Putih berlangsung antara 11 Juni dan 2 Juli dan dirayakan sebagai festival yang disebut Festival Malam Putih.

Misalnya, jika ada matahari tengah malam di Kutub Utara, fenomena sebaliknya terjadi di Kutub Selatan. Nama fenomena tersebut adalah malam kutub, ketika matahari “bersembunyi” di bawah garis ufuk lebih lama dalam satu hari.

Fenomena malam kutub ini sering digunakan untuk mencari cahaya utara karena durasi malam yang lebih lama.