Mengerikan, LGBT di Kabupaten Tangerang Sumbang Kasus HIV dan AIDS

ASKARA – Hingga akhir November 2022, jumlah kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Tangerang meningkat menjadi 522 kasus.

“Rinciannya 372 kasus HIV. Kemudian 150 kasus AIDS,” kata Sumihar Simaloho, Kepala Dinas Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Minggu (12/4).

Kasus ini muncul dari investigasi kelompok risiko. Kelompok tersebut adalah ibu hamil, penderita tuberkulosis (TBC), dan infeksi menular seksual (IMS).

Kontribusi terbesar berasal dari hubungan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).

“Ada juga kelompok kunci seperti laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, atau gay dan waria (LGBT, catatan redaksi),” ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, pengguna jarum sekaligus narapidana pemasyarakatan (lapas).

Dia mengatakan pada tahun 2021 akan ada 264 kasus HIV dan 150 kasus AIDS. Itu membuat total 414 kasus.

Namun, Sumihar menolak peningkatan jumlah kasus dibandingkan tahun sebelumnya. Pasalnya, proses pendataan HIV/AIDS terhenti sejak merebaknya pandemi Covid-19.

Hal ini terlihat dari jumlah kasus HIV pada tahun 2020 dari 298 kasus, pada tahun 2021 turun menjadi 264 kasus, kemudian naik lagi menjadi 372 kasus pada tahun 2022.

“Belum bisa dikatakan meningkat karena ada pembatasan kegiatan akibat Covid-19, Puskesmas tidak melakukan pemeriksaan ke lapangan,” ujarnya.

“Nah tahun 2022 ini nanti level PPKM diturunkan, pejabat mulai lagi, mungkin sepertinya jumlah kasusnya lebih banyak lagi,” lanjutnya.