Kristanti Diliasari, dokter umum RS Pondok Indah, mengatakan penyakit penyerta yang terjadi saat musim hujan disebabkan oleh suhu udara yang lebih dingin dari biasanya.
“Masa peralihan atau peralihan antara musim kemarau dan musim hujan seringkali membawa berbagai penyakit. Namun, penyakit penyerta ini juga bisa mengintai saat musim hujan,” katanya dalam siaran pers yang diterimanya DiantaraSabtu (5.11.222).
Suhu dingin memudahkan virus berkembang biak dan berpindah. Sementara itu, sistem kekebalan tubuh manusia bekerja lebih lemah pada suhu dingin. Hal ini memungkinkan virus untuk menginfeksi tubuh lebih mudah. Selain itu, keberadaan banjir sebagai media penyebaran bakteri dan virus juga menjadi lebih cepat dari biasanya.
Kristanti mengatakan beberapa jenis penyakit yang sering mengintai saat musim hujan antara lain infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, tipus, demam berdarah (DBD) dan leptospirosis.
ISPA merupakan penyakit saluran pernapasan atas atau bawah yang dapat menimbulkan berbagai penyakit mulai dari batuk, pilek, sakit tenggorokan hingga Covid-19. Kandungan air yang tinggi di udara membantu berbagai mikroorganisme berbahaya berkembang biak lebih cepat daripada di iklim yang lebih hangat dan lebih kering,” jelasnya.
Kemudian dia menyebutkan diare, gangguan tinja dengan konsistensi dan intensitas lunak atau cair yang terjadi lebih sering dari biasanya dan terjadi karena kontaminasi bakteri atau virus di saluran pencernaan.
“Saat hujan dan banjir, faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena diare adalah kurangnya akses terhadap air bersih, kebersihan lingkungan yang buruk, kurangnya personal hygiene, dan konsumsi makanan yang tidak higienis.”
Selain itu, tifus merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, yang biasanya terdapat pada makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri ini juga dapat ditularkan dari orang yang terinfeksi.
Kristanti kemudian mengatakan penyakit penyerta lainnya adalah demam berdarah yang meningkat saat musim hujan.
“Saat musim hujan, banyak genangan air yang tersisa dari hujan dan menjadi tempat berkembang biak nyamuk, termasuk spesies nyamuk.” Kuil orang Mesir penularan virus demam berdarah,” jelasnya.
Penyakit penyerta yang terakhir adalah leptospirosis.
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira berbentuk spiral kecil (spiroketa). Bakteri yang menyebar melalui urin tikus ini dapat menembus kulit atau lapisan kulit (mukosa) pada orang normal, menyebabkan kulit menguning, selaput lendir kering, demam tinggi, sakit kepala, diare, atau sembelit.
Musim hujan memang tidak bisa dihindari, tetapi penyakit yang menyertainya bisa dicegah dan dicegah. Maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka menjaga kesehatan tubuh untuk mengurangi risiko tertular penyakit saat musim hujan seperti: Misalnya diet seimbang, asupan vitamin secara teratur, olahraga, tidur yang baik, manajemen stres, menjaga tubuh tetap hangat, memastikan kebersihan, tinggal di rumah dan vaksinasi.
Pada dasarnya, menjaga daya tahan tubuh harus menjadi kebiasaan setiap saat, tidak hanya saat musim hujan atau musim pancaroba. Jika Anda mengalami gejala nyeri yang tidak terkendali, segeralah pergi ke klinik atau rumah sakit terdekat.(ant/rum/iss)