Peran MRI pada Kasus Low Back Pain (LBP) atau Saraf Kejepit

SABAR biasanya datang ke dokter keluarga dengan keluhan nyeri pinggang. Karena sebagian besar pasien pulih sepenuhnya atau sebagian dalam enam minggu, studi pencitraan umumnya tidak dianjurkan selama bulan pertama nyeri punggung bawah akut.

Pengecualian adalah pasien dengan dugaan sindrom cauda equina, infeksi, tumor, patah tulang, atau defisit neurologis progresif. Pasien yang tidak membaik dalam waktu satu bulan harus menjalani pencitraan resonansi magnetik jika diduga terjadi herniasi diskus (Humphreys, 2002).

Sebelum itu, Anda perlu mengetahui apa itu Low Back Pain (LBP)?

Low back pain atau biasa disebut dengan saraf kejepit adalah nyeri pada pinggang atau punggung bagian bawah yang dapat dirasakan hingga ke bokong dan paha. Dalam beberapa kasus, rasa sakit menjalar ke kaki (Dwi, 2020).

Saat ini belum ada data epidemiologi LBP di Indonesia. Prevalensi LBP di Indonesia adalah 11,9% menderita nyeri punggung, dengan prevalensi pada laki-laki (30,6%) dan perempuan (69,4%). (Saputra, 2020).

Penyebab paling umum dari nyeri punggung bawah (LBP) adalah otot atau ligamen yang robek atau tegang. Ini bisa berupa keseleo atau ketegangan punggung bagian bawah, yang bisa datang tiba-tiba atau berkembang perlahan seiring waktu karena gerakan berulang.

Keseleo dan tegang yang memicu nyeri punggung bawah dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti: B. mengangkat benda berat, gerakan tiba-tiba yang terlalu menekan punggung bagian bawah, misalnya jatuh (Mitra Keluarga, 2022).

Mengapa MRI?

pencitraan resonansi magnetikeng (MRI) merupakan modalitas radiologi diagnostik yang menggunakan medan magnet intensitas tinggi sehingga tidak menimbulkan efek radiasi. Resonansi magnetik (MR) diperoleh dari interaksi antara inti atom dan medan magnet yang diterapkan. Inti yang mendominasi sebagian besar jaringan biologis adalah atom hidrogen (Westbrook, 2008).

MRI saat ini menjadi pemeriksaan rutin di rumah sakit besar. Pada prinsipnya hampir semua organ tubuh dapat diperiksa dengan MRI. 90% pemindaian MRI dilakukan di kepala dan di kepala Berputar. Sedangkan 10% sisanya dikhususkan untuk pemeriksaan organ lain (Rasad, 2011).

Lumbar MRI adalah studi suportif untuk membantu mendiagnosis kelainan di daerah lumbar.

Indikasi untuk pemindaian MRI lumbar

Indikasi MRI lumbal menurut Westbrook (2014) yaitu:

  1. kompresi saraf

Sindrom kompresi saraf, atau neuropati kompresi, adalah kondisi yang disebabkan oleh tekanan langsung pada saraf. Ini dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai saraf terjepit, tetapi juga dapat merujuk pada kompresi akar saraf.

  1. Disrafisme tulang belakang

Spinal dysraphism adalah anomali kongenital pada perkembangan tulang belakang yang berhubungan dengan lesi neurologis.

  1. Anda belajar

Diskitis adalah pembengkakan (peradangan) dan iritasi pada ruang antara tulang belakang (ruang Pencuci band).

  1. Sindrom Punggung Gagal

Sindrom Punggung Gagal adalah kondisi pasien yang mendapatkan hasil yang tidak berhasil dari operasi punggung atau tulang belakang dan yang mengalami nyeri terus-menerus setelah operasi.

  1. arachnoiditis

arachnoiditis adalah peradangan arachnoidsalah satu selaput yang mengelilingi dan melindungi saraf sumsum tulang belakang.

Manfaat MRI

Keuntungan dari pemindaian MRI adalah:

  • Non-invasif (tanpa operasi)
  • Tidak ada radiasi
  • Agen kontras MRI jarang menyebabkan reaksi alergi
  • Gambar struktur jaringan lunak sangat jelas dan detail dibandingkan dengan metode pencitraan lainnya
  • Dapat dengan mudah membuat ratusan gambar dari hampir semua arah dan orientasi
  • Ini dapat digunakan untuk menentukan apakah kanker telah menyebar dan untuk menentukan pengobatan terbaik. (*/jai)