Peringati Hari AIDS Sedunia, sejumlah anak muda Maluku gelar malam renungan

AMBON (ANTARA) – Sekelompok anak muda Provinsi Maluku menggelar malam refleksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) untuk memperingati Hari AIDS Sedunia 2022.

Refleksi AIDS malam ini dilakukan dengan menyalakan lilin di sekeliling kain merah berbentuk simbol HIV-AIDS, yang merupakan bentuk Kepedulian Kaum Muda terhadap Orang yang Hidup Dengan HIV/AIDS (ODHA).

“Kegiatan meditasi HIV/AIDS setiap malam ini merupakan bentuk kepedulian terhadap sahabat, sahabat kita yang telah meninggal dunia, atau mungkin mereka yang mengalami stigma dan diskriminasi karena HIV/AIDS,” ujar Evilin Theresa, Ketua Yayasan Huni Meku Manise . di Ambon, Rabu malam.

Evilin menambahkan, kegiatan ini juga sebagai peringatan kepada generasi muda di Maluku agar dapat menghentikan laju penularan dan tidak mendiskriminasi ODHA.

Baca Juga: Kampanye HIV/AIDS Maluku Perangi Pandemi di Tengah Pandemi Masih Menghadapi Diskriminasi

“Sebagai penderita HIV positif saya takut kehilangan segalanya, takut kehilangan pekerjaan, teman bahkan keluarga terdekat. Tapi berharap kami akan terus berusaha melawan rasa takut itu, kami berharap tidak ada lagi stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV, ”katanya.

Selain itu, Evilin berharap ODHA di Maluku, khususnya di Kota Ambon, dapat mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah berupa fasilitas akomodasi.

“Karena saat ini kami memiliki shelter dari tahun 2018 hingga 2022 tanpa dukungan apapun dan selama ini kami berjalan sendiri dengan donasi dari donatur swasta maupun donatur asing,” ujar Evilin.

Gabriella Silooy, Duta Pemuda Pancasila Provinsi Maluku 2022, mengimbau pemuda Maluku untuk tidak menjauhi penderita HIV/AIDS, melainkan menjauhi virus tersebut.

“Bagi anak muda yang mungkin tertular HIV/AIDS, jangan berkecil hati karena kita pasti bisa mencapai cita-cita kita dengan apa yang kita miliki dan tidak perlu khawatir dengan omongan orang lain. Karena setiap orang memiliki bakatnya masing-masing,” ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut tidak menjadi masalah bagi ODHA yang selama ini tidak mendapat perhatian dari pemerintah. Tentu saja, kata Gabriella, orang yang hidup dengan HIV dapat menjalani kehidupannya sendiri tanpa bergantung pada pemerintah.

“Jadi tetaplah berpikir positif, terus lakukan hal-hal positif, terus kembangkan apa yang ada dalam diri kita,” pintanya.

Baca Juga: LP2B Bagikan Kondom Dalam Rangka Hari AIDS Sedunia

Sebelumnya, Yayasan Pelangi Maluku juga merilis jumlah penyintas HIV-AIDS tahun 2021 sebanyak 357, HIV 335 dan AIDS 22.

Kelompok pemuda Maluku antara lain Forum Anak Negeri Kedelai, Forum Genre Provinsi Maluku, GWL Maluku, LP2B Maluku, Pusat Informasi Penyuluhan Pemuda Negeri Kedelai (PIK), Yakomi Maluku dan Huni Meku Manise.

Turut hadir dalam acara tersebut putra-putri Pancasila, Komunitas B’Gaya Production, putri-putri Batik dan putri-putri remaja muda Indonesia asal Maluku, serta komunitas lokal lainnya.

Renungan malam AIDS ini juga diisi dengan pantomim yang menyampaikan pesan-pesan positif kepada ODHA dan pencegahan HIV/AIDS. Di penghujung acara, sekelompok anak muda menyanyikan lagu-lagu semangat bersama.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Beberapa pemuda Maluku mengadakan malam AIDS Day di Ambon