Pernah Bayangkan Cara Astronot Pipis atau BAB di Luar Angkasa? Ini Jawabannya : Okezone techno

JAKARTA – Bayangkan caranya astronaut Kencing atau buang air besar di luar angkasa? Tentu saja buang air besar di luar angkasa sangat rumit. Namun, astronot memiliki toilet khusus untuk mengumpulkan kotoran.

Misi meluncurkan manusia ke luar angkasa penuh dengan tantangan. Cukup banyak yang bertanya bagaimana cara membawa orang ke bulan dan bagaimana jika orang ingin buang air.

NASA sudah memikirkannya dalam program militer pertamanya untuk misi luar angkasa U-2. Pilot pesawat ruang angkasa terbang 21.000 meter dari Bumi.

Mereka mengenakan pakaian luar angkasa yang ketat. Dalam pakaian antariksa, kateter dihubungkan ke penis. Mereka mengira itu adalah solusi ideal sampai NASA menemukan solusi yang lebih baik.

Merangkum dari berbagai sumber, NASA pertama kali merancang toilet luar angkasa pada tahun 2000. Sayangnya, toilet luar angkasa hanya bisa digunakan oleh pria dan sangat sulit digunakan oleh wanita.

Astronot harus buang air kecil sambil berdiri. Sedangkan untuk buang air besar, astronot harus mengikat pahanya dengan tali agar bisa duduk di toilet.

Pada awal 2018, NASA menghabiskan US$23 juta atau setara Rp360 triliun untuk membangun toilet baru. Kloset vakum baru ini terdiri dari dua bagian, yakni tabung dengan corong untuk buang air kecil dan dudukan kloset untuk buang air besar.

Ada banyak pegangan di toilet untuk mengatasi masalah gravitasi astronot saat buang air kecil. Astronot cukup mengarahkan corong ke organ saluran kemih.

Untuk buang air besar, para astronot cukup membuka tutup toilet dan duduk, layaknya toilet di Bumi. Kloset otomatis menyedot kotoran yang masuk.

Jadi kemana perginya astronot itu? Urin terdiri dari 90% air. Karena berat dan memakan banyak ruang, urin didaur ulang menjadi air bersih dan air minum di pesawat luar angkasa.

Sementara itu, kotorannya dimasukkan ke dalam kantong kedap udara. Kemudian karung-karung tersebut disimpan dalam wadah kapal kargo dan dilepaskan ke bumi. Wadah tersebut akan terbakar dan hilang dalam perjalanannya melalui atmosfer bumi.

(Amj)