Dunia digital saat ini berkembang pesat, dan semuanya telah bergeser ke sana. Dalam musik juga, semua pengusaha musik perlahan-lahan meninggalkan cara lama mereka dalam mempromosikan karya-karya mereka.
Perwakilan Distribusi Musik Gian Hashemi mengatakan dia sekarang telah beralih ke digital untuk mengembangkan dan mengembangkan bisnis musiknya.
Meski masih tergolong baru, Gian tetap fokus untuk memastikan bisnis musiknya terus berkembang dan maju melalui penggunaan digitalisasi.
“Karena musik juga baru di era digital. Jadi yang saya lakukan juga masih baru, terjadi begitu saja,” ujarnya dalam podcast Real Action yang menampilkan pihak Perindo berjudul “Cinta bermusik kalau bisa. “. Jadi ini kesepakatan yang menyenangkan di era The Present’, Sabtu (11/5/2022).
Gian mengatakan bahwa menjalankan bisnis musik tidak perlu berpengalaman atau pandai bermusik. Tapi jika ada peluang, maka siapa pun memiliki peluang untuk berbisnis dengan musik.
“Secara pribadi, saya tidak bisa membuat musik. Tapi ada peran yang bisa kita ambil dan peran lain yang benar-benar bisa membantu ekosistem itu sendiri, juga ada yang mendukungnya,” jelasnya.
Gian menambahkan, dengan teknologi dan digital saat ini akan semakin banyak peluang bagi musisi untuk melebarkan sayap dengan mempromosikan karyanya ke publik.
Mereka biasa berkeliling penjualan label dan band dan menawarkan karya mereka. Serta mencetak lagu dan musik menggunakan kaset dan CD.
“Dan akhirnya, banyak orang tahu ada bisnis yang bisa dibuat darinya,” jelasnya.
Gian berharap musisi di daerah bisa lebih digital. Mereka tidak perlu repot-repot bepergian ke Jakarta hanya untuk merekam dan mempromosikan karya mereka. Namun dengan digitalisasi dan ketersediaan internet, semuanya menjadi lebih mudah.
(hel)