- Penulis, Hilman Handoni
- Wewenang, Podcast Flora Carita

sumber gambar, Gambar Getty
Pisang adalah makanan, camilan, dan makanan penutup yang populer, dari Asia, Afrika, Karibia, Amerika hingga Eropa. Jauh dari asalnya yang menurut para ahli berasal dari Asia Tenggara.
Pisang adalah buah favorit banyak orang. Seringkali makanan pertama bayi adalah untuk teman minum kopi.
Pisang tersedia dalam segala hal mulai dari gerobak tepi jalan yang paling sederhana hingga kafe mewah yang menaburkan madu atau bubuk kayu manis di atasnya.
Pisang diolah dan dikembangkan menjadi usaha mulai dari pedagang kecil hingga anak Presiden.
“Pisang adalah buah yang tidak mengenal musim. Rata-rata orang Indonesia juga suka makan pisang goreng,” ujar Raymond, pemilik merek Pisang Goreng Djakarta yang memiliki empat puluh mitra di Jakarta.
Bisnis Raymond meledak pada 2017, tak lama setelah demam nugget buatan pisang.
sumber gambar, Hilman Handoni
Toko-toko pisang kekinian berlomba-lomba menawarkan olahan pisang dengan rasa yang berbeda-beda. Menu Bisnis Raymond memproses tiga puluh jenis pisang.
Podcast Flora Carita juga bisa kamu dengarkan via Spotify dan Podcast apelserta platform podcast lain pilihan Anda.
Dengarkan juga episode lainnya yang membahas tentang tanaman yang berbeda.
sumber gambar, Gambar Getty
Petani pisang di Jamaika, pada masa kejayaan Kerajaan Inggris.
Namun, pisang bermigrasi seribu tahun sebelum masehi. ke Afrika dan kemudian melintasi Pasifik ke Amerika Selatan.
Alexander Agung, sang raja, membawa pisang ke Eropa setelah ekspedisi masa perangnya di India pada abad keempat Masehi.
Orang Arab kemudian membawa pisang ke Afrika Utara dan Semenanjung Iberia pada abad ke-12. mereka menyebutnya pisang alias jari telunjuk.
Bana’an diserap dalam bahasa Inggris seperti itu pisang. Pada abad ke-16, penjelajah Eropa membawa pisang ke Karibia dan Amerika Tengah.
Asal Usul Istilah “Republik Pisang”
sumber gambar, Gambar Getty
Ribuan pisang yang baru dipanen di perkebunan Brasil.
Karena murah dan berlimpah setiap hari, pemilik tanah di Amerika menanam pohon pisang untuk memberi makan budak dan melindungi tanaman komoditas seperti kopi dan coklat dari hama.
Pada abad ke-20, pisang menjadi komoditas global setelah teknologi pendinginan dan kapal uap. Perusahaan-perusahaan Amerika telah menjadi gurita raksasa yang menguasai bisnis pisang dari hulu hingga hilir.
Selanjutnya, pisang dikonsumsi oleh banyak orang dan telah masuk ke dalam budaya populer, mulai dari film hingga lagu. Ingat adegan di mana Anda terpeleset kulit pisang? Humor klasik yang masih lucu untuk ditonton hingga saat ini.
sumber gambar, Gambar Getty
Seorang pekerja di perkebunan pisang di Guatemala.
Tapi di hulu, korporasi Amerika—didukung dengan berbagai cara oleh pemerintah—bebas membeli tanah, membangun kebun, mempekerjakan pekerja, bahkan membangun jaringan transportasi sendiri di beberapa negara di kawasan Amerika Tengah.
Jika ada pemimpinnya yang dianggap sebagai pengganggu, perusahaan tidak segan-segan melancarkan strategi kudeta dan mendirikan pemerintahan boneka.
Inilah yang nantinya kita kenal sebagai “banana republik” atau republik pisang.
Negara-negara seperti Honduras atau Guatemala berdarah karena kudeta dan represi, semua karena pisang.
sumber gambar, Wikimedia Commons
Lukisan “Gloriosa Victoria” oleh muralis terkenal Meksiko Diego-Rivera. Lukisan ini menunjukkan bagaimana Amerika terlibat dalam kudeta berdarah di Guatemala.
Kiamat pisang setelah Cavendish?
Jauh sebelum pisang Cavendish mengambil alih, dunia tergila-gila dengan pisang yang dikenal sebagai Gros Michel. Di Indonesia kita mengenalnya sebagai pisang Ambon.
Pisang inilah yang ada di televisi Amerika hingga tahun 1950-an ketika penyakit yang disebut penyakit Panama muncul.
Penyakit ini menghancurkan industri pisang dan membawa pisang Gros Michel ke jurang kepunahan.
sumber gambar, Gambar Getty
Pisang Gros Michel atau dikenal dengan pisang Ambon di Indonesia.
Lalu datanglah Cavendish sebagai ratu yang cantik. Dia menanggung penyakit Panama ini.
Pisang Cavendish dikembangkan oleh ahli botani Inggris William Cavendish pada abad ke-19. Buahnya berwarna kuning hampir sempurna dan dengan lembut menarik perhatian.
Bentuknya hampir seragam sehingga mudah dikemas dalam kotak atau dipajang di toko berpendingin modern.
Kombinasi selera konsumen dan kemudahan distribusi inilah yang menjadikan Cavendish raja pisang. Termasuk standarisasi pisang di rak supermarket.
sumber gambar, Gambar Getty
Pisang Cavendish sekarang mendominasi rak supermarket di seluruh dunia.
“Setelah Gros Michel punah, ada pisang tahan yang kita kenal sebagai Cavendish. Tapi kedua penyakit itu berevolusi,” kata Fenny Martha Dwivany, pakar genetika tumbuhan dan biologi molekuler dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung.
“Akhirnya ada [penyakit] ras tropis 4. Tanaman yang sebelumnya tahan tidak,” katanya.
Selain itu, ada juga penyakit darah yang disebabkan oleh bakteri. Pohon pisang yang terinfeksi bakteri ini terlihat bagus.
“Tetapi jika Anda memotong pembuluh darahnya, warnanya menjadi merah seperti darah. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Sulawesi, Indonesia,” ujarnya lagi.
Dengan ancaman tersebut, pisang Cavendish bisa mengalami nasib yang sama seperti pendahulunya: penyakit dan kepunahan.
sumber gambar, Hilman Handoni
Fenny Martha Dwivany dijuluki Wanita Pisang karena dedikasinya pada penelitian pisang.
Masalahnya, jenis pisang Cavendish ini bersifat hybrid dan steril. Tidak dapat direproduksi kecuali secara regeneratif.
Bibit individu ditanam dan akan terus demikian. Artinya pisang ini secara genetik seragam.
Berasal dari indukan yang sama yang memiliki karakter dan ketahanan yang sama. Jika ada yang sakit, kemungkinan besar mereka semua akan mati juga.
Mengapa kita menilai pisang dari kulitnya?
Pisang telah dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan.
Bagi orang dewasa, pisang juga memiliki manfaat karena mengandung potasium yang bermanfaat untuk kesehatan jantung.
“Sekarang yang menarik adalah kata orang Pisang baik untuk potasium. jadi apa yang Anda pikirkan pisang apa? Cavendish, pisang Ambon! Yuk, kita lihat tabel daftar komposisi bahan makanan RI, Pisang Ambon tidak ada kaliumnya,” ujar Tan Shot Yen, dokter tumbuh kembang anak dan ahli gizi masyarakat.
“Pisang yang paling baik sebagai sumber kalium adalah pisang Mas Bali,” ujarnya.
sumber gambar, Gambar Getty
Pisang rebus, jajanan tradisional Indonesia.
Namun tentu saja yang paling terkenal, khususnya di Indonesia, pisang menjadi makanan utama yang dikenalkan pada bayi.
Pada usia enam bulan, simpanan zat besi anak menurun, kata Dr. Tan, dan pisang bisa mengisi kekosongan itu.
“Pisang adalah energi yang cukup. Padahal kandungan mineralnya banyak,” ujarnya.
Namun yang tidak boleh dilupakan, kata dia, suplemen ASI harus dikenalkan sepenuhnya kepada bayi.
“Jadi harus ada karbohidrat, protein, kita utamakan protein hewani, baru sayuran.”
Buah, belum tentu pisang, bisa ditempatkan sebagai selingan. Pemilihan pisang juga harus diperhatikan. Alih-alih melancarkan BAB bayi, pisang justru bisa menyebabkan sembelit.
“Karena kalau pisangnya belum matang, biasanya kalau beli pisang kulitnya kuning, bagus, mulus, soalnya tampan Saya mengerti, tapi ternyata pisang seperti itu membuat bayi sembelit.
“Pisang bernoda yang disediakan gratis oleh penjual sebenarnya mengandung antioksidan tinggi dan membantu anak lebih mudah buang air besar,” pungkas Dr. Tan.
Jadi pelajaran moralnya: jangan menilai pisang dari kulitnya.
Mencari jawaban dalam keberagaman
sumber gambar, Hilman Handoni
Muhammad Syafei dan pisangnya. Kios sederhana menawarkan lebih banyak pilihan pisang daripada di supermarket.
Di rak-rak pasar modern, pisang Cavendish hampir menjadi satu-satunya pilihan. Tapi di warung sederhana dan di pasar tradisional, ceritanya tidak seperti itu.
Jika ingin sedikit mengetahui ragam pisangnya, kita bisa mampir ke warung sederhana milik keluarga Sulihwati dan Muhammad Syafei di dekat pasar Kranggan di Bekasi.
Anda telah menjual pisang selama 15 tahun. Dalam sepekan, delapan ton pisang didatangkan dari Lampung dan Sukabumi, Jawa Barat.
“Ada dua buah pisang. Ada pisang masak dan pisang buah. Buah pisang dapat dimakan langsung. Pisang rebus perlu diolah,” kata Sulihwati.
“Pisang masak ada nangka, uli, dan pisang tanduk. Kalau buahnya mengandung pisang raja, ambon, serai dan lain-lain.”
sumber gambar, Gambar Getty
“Kami bersyukur berada di Indonesia. karena kami adalah tempat distribusi dan keberagaman-miliknya. Sekarang teman-teman di Pusat Buah Tropis sudah mengidentifikasi sekitar lebih dari 300 varietas pisang,” kata Fenny.
Mungkin di antaranya adalah pisang yang lebih enak, memiliki nilai gizi yang baik dan juga tahan penyakit, tambah Fenny, “potensinya besar untuk dikembangkan.”
Tetapi para ilmuwan berpacu dengan waktu.
Temukan cara untuk menyelamatkan pisang dan miliaran orang yang bergantung padanya Bananageddon juga dikenal sebagai kiamat pisang.
Dan sekali lagi kita harus melihat keanekaragaman pisang – karena keanekaragaman ini dapat menyelamatkan kita sekali lagi.