Roket China Jatuh ke Bumi, Satu Negara Hentikan Lalu Lintas Udara : Okezone techno

JAKARTA – Puing-puing roket Cina jatuh di Bumi, menurut Komando Luar Angkasa AS. Ini adalah peninggalan dari peluncuran roket Long March 5B, yang mengirim modul besar ke orbit beberapa hari yang lalu untuk memperluas stasiun ruang angkasa Tiangong China.

“Roket Republik Rakyat China Long March 5B #CZ5B memasuki kembali atmosfer di atas Pasifik selatan-tengah pada 04:01 MDT/10:01 UTC pada 4 November,” tulis Komando Luar Angkasa AS di akun Twitter-nya.

Perlu dicatat bahwa roket Long March 5B sendiri memiliki berat lebih dari 20 ton dan seukuran bangunan 10 lantai. Puing-puing itu sendiri memiliki berat 21 ton. Puing-puing ini pecah saat rudal memasuki fase peluncuran pertama rudal.

Menurut laporan dari CNET pada Selasa (11/8/2022), China tampaknya tidak memiliki sistem kontrol untuk mencegah puing-puing menghantam Bumi dan memasuki atmosfer.

Di sisi lain, setelah sisa-sisa roket ini terbakar di atmosfer, ia akan mendarat di suatu tempat secara acak, baik berpenghuni atau tidak.

Hal ini mendorong Spanyol untuk menangguhkan lalu lintas udara selama 40 menit untuk menghindari puing-puing yang jatuh. Akibatnya, sekitar 300 penerbangan tertunda, yang otomatis merugikan banyak orang.

Jonathan McDowell, seorang astronom Harvard dan ahli terkemuka di semua hal orbital, mencatat bahwa puing-puing roket kemungkinan pecah saat melaju melintasi Pasifik menuju Meksiko, dan beberapa mungkin telah berhasil mendarat.

Namun, sejauh ini belum ada laporan adanya puing-puing di lapangan.

“Ketidakpastian di mana puing-puing besar pada akhirnya akan mendarat menimbulkan risiko bagi keselamatan manusia dan kerusakan properti jauh melebihi ambang batas yang diterima secara umum,” tulis Aerospace Corporation.

Puing-puing roket sebelumnya digunakan untuk mengirim Mengtian, bagian ketiga dan terakhir dari Tiangong, ke orbit untuk perakitan pada hari Senin saat peluncuran. Dan ini bukan pertama kalinya, hal seperti ini pernah terjadi sebelumnya.

Rudal bekas mendarat di Samudera Hindia pada 8 Mei 2021, satu lagi pecah di Malaysia, Indonesia, dan Filipina pada 30 Juli 2022. Pada tahun 2020, misi Long March 5B juga menjatuhkan puing-puing di atas Afrika Barat.

Puing-puing ruang angkasa yang jatuh telah merusak properti, tetapi tidak pernah ada laporan tentang cedera atau kematian manusia. Distribusi populasi Bumi sangat memungkinkan bahwa setiap puing yang jatuh ke Bumi akan berakhir di lautan atau di lokasi terpencil.