Selain Kurangi Makanan Minuman Manis, Ini 4 Cara Jitu Cegah Diabetes

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Diabetes bisa dicegah dengan pola hidup sehat dan kontrol gula darah. Salah satunya dengan mengurangi makanan dan minuman manis.

Indonesia termasuk dalam lima negara dengan insiden diabetes tertinggi di dunia. Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2021, terdapat sekitar 19,5 juta penduduk Indonesia berusia 20-79 tahun di Indonesia yang mengidap diabetes.

“Tingginya angka kejadian diabetes tidak terlepas dari kebiasaan mengonsumsi gula yang terus meningkat, terutama di kalangan anak muda,” kata Senior Manager Medical Underwriter Sequis Dr. Fridolin Seto Pandu dalam keterangan resminya, Minggu (13/11/2022). ).

Menurutnya, jika masyarakat terus membiasakan diri mengonsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat, prevalensi diabetes akan sulit ditekan. Kebiasaan minum dan makanan manis dapat meningkatkan kadar gula darah.

“Makanan dan minuman manis dalam jumlah banyak dan teratur dapat menyebabkan tubuh mengalami resistensi insulin. Itu berarti sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula yang masuk ke dalam tubuh karena gangguan respons insulin yang dikenal sebagai pradiabetes.


Apa fungsi insulin?

Insulin berguna untuk membantu proses metabolisme gula darah. Jika tidak segera diobati, dapat menyebabkan diabetes dan komplikasi lain seperti stroke, tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner dan disfungsi ereksi dalam jangka panjang, karena diabetes adalah “ibu” dari semua penyakit degeneratif.

Misalnya, segelas es kopi susu modern ternyata memiliki 25 sendok teh gula per takaran saji (sugar per serving), atau setara dengan 400 kalori. Padahal jumlah gula yang idealnya harus dikonsumsi harus mencapai 10 persen dari total kebutuhan energi. Misalnya, jika kebutuhan kalori 1.500 kalori, berarti asupan gula maksimal adalah 150 kalori.

dr Fridolin menyarankan untuk menjaga gula dan karbohidrat tetap rendah agar tidak melebihi kebutuhan harian. Makan manis boleh saja, tapi kurangi porsi dan durasi konsumsinya sampai nanti terbiasa memesan minuman kekinian bebas gula.

Anda juga akan menemukan tips bagaimana menghindari risiko diabetes di sini. apa pun?

1. Olahraga

Lakukan olahraga atau aktivitas fisik secara teratur. Latihan kekuatan sangat baik karena otot membakar gula dan meningkatkan efek insulin. Selain itu, olahraga teratur dapat menjaga berat badan ideal, meningkatkan kesehatan mental, menjaga suasana hati yang baik, dan mengurangi risiko stres.

2. Terapkan gaya hidup sehat

Meski menjalani hidup sehat itu tidak mudah, namun jika Anda mempraktekkannya, Anda akan terbiasa. Gaya hidup sehat berkaitan dengan makanan dan minuman yang bergizi dan seimbang yang kita konsumsi, istirahat yang cukup dan tidur yang teratur, mengelola stres dan berpikir positif, serta secara bertahap berhenti dari kebiasaan merokok, soda, dan alkohol.

3. Cek kadar gula darah

Lakukan hal ini secara rutin untuk memantau kadar gula darah untuk deteksi dini penyakit diabetes. Bagi mereka yang kondisi tubuhnya sehat dan tidak berisiko tinggi terkena diabetes, mereka dapat memeriksakan gula darahnya setahun sekali, sedangkan mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung, stroke, atau riwayat keluarga diabetes, mengalami obesitas, dan lebih dari 40 tahun harus memiliki glukosa darah mereka diuji lebih sering seperti yang diarahkan oleh dokter mereka.

4. Siapkan perlindungan

Mengurangi konsumsi manis dan menjalani pola hidup sehat merupakan bentuk perlindungan batin untuk menghindari gangguan kesehatan yang dapat menurunkan angka harapan hidup. Tubuh yang sehat akan memudahkan kita untuk beraktivitas, bersekolah dan bekerja untuk mencapai kesejahteraan. Namun, kita juga harus mempertimbangkan perlindungan eksternal karena usia tidak bisa dihindari.

Artinya kondisi tubuh kita menjadi lebih rentan. Demikian juga, lingkungan yang memburuk dapat membuat tubuh terpapar polusi dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi virus, jamur, atau bakteri. Perlindungan eksternal dapat diberikan melalui asuransi untuk menghindari tergerusnya tabungan dan kekayaan akibat mahalnya biaya pengobatan.

“Pengobatan diabetes pasti mahal dan harus dilakukan terus menerus. Tanpa asuransi kesehatan, keuangan keluarga dapat terganggu dan berdampak serius pada kelangsungan hidup keluarga. Diabetes dapat ditanggung oleh asuransi kesehatan selama bukan penyakit bawaan atau kondisi yang sudah ada sebelumnya,” kata Antonius Tan, Head of Digital Channel Sequis.

Sumber: Jawapos.com

Penerbit: Edward Yaman