Serangan Siber Mulai Sasar UMKM, Asia Tenggara Jadi Target Utama : Okezone techno

JAKARTAserangan dunia maya Kabarnya mulai menyasar sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), bahkan kawasan Asia Tenggara menjadi salah satu yang paling gencar.

Perusahaan keamanan siber Rusia Kaspersky menemukan bahwa penjahat siber telah meluncurkan 11.298.154 serangan web terhadap UMKM di Asia Tenggara pada paruh pertama tahun 2022.

“UMKM di sini berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Tenggara dan kawasan secara keseluruhan,” kata Yeo Siang Tiong, general manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (17 Oktober 2022). .

“Menurut laporan terbaru kami, kerugian satu pelanggaran data yang dapat menyebabkan UMKM pada tahun 2021 adalah sebesar $74.000,” lanjutnya.

Selain ancaman web, Kaspersky juga mendeteksi 373.138 Trojan PSW (Password Stealing Ware) yang mencoba menginfeksi UMKM di wilayah tersebut. Insiden terbanyak terjadi di Vietnam, Indonesia dan Malaysia.

Trojan-PSW adalah malware yang berperan dalam mencuri kata sandi bersama dengan informasi akun lainnya, yang kemudian memungkinkan penyerang untuk mendapatkan akses ke jaringan perusahaan dan mencuri informasi sensitif.

Yeo Siang Tiong sendiri mengatakan, serangan di sektor UMKM ini terjadi karena banyak pemilik usaha UMKM yang menganggap perusahaannya terlalu kecil untuk menjadi sasaran para pelaku kejahatan siber.

Bukan itu masalahnya. UMKM sebenarnya adalah penyedia pihak ketiga untuk perusahaan besar dan institusi penting. Sektor ini merupakan bagian dari mata rantai yang lebih besar dan menyerupai efek domino.

“Jika seorang pencuri kata sandi dapat membobol sistem bisnis kecil dan menengah, maka anggaplah seluruh rantai telah disusupi,” Yeo Siang Tiong memperingatkan.

“Kita perlu mengimbanginya dengan memasukkan keamanan siber ke dalam anggaran terbatas mereka untuk memastikan pemulihan yang berkelanjutan,” katanya.

Untuk menghindari menjadi korban serangan web dan pencurian password oleh Trojan, Kaspersky menyarankan UMKM untuk mengikuti tips di bawah ini:

– Prinsip hak istimewa terkecil harus diperhatikan dalam kaitannya dengan penyediaan akses ke sumber daya atau layanan. Artinya, seorang pegawai harus memiliki hak akses minimal, cukup, dan terbatas untuk menjalankan tugasnya.

– Tahu persis di mana informasi penting disimpan dan siapa yang memiliki akses ke sana. Dari sini, kembangkan kebijakan perekrutan baru, termasuk dengan jelas mendefinisikan akun mana yang diperlukan untuk setiap karyawan dan mana yang harus dibatasi untuk peran tertentu.

– Budaya keamanan siber perusahaan yang matang membantu mencegah banyak ancaman siber. Misalnya, UMKM dapat memulai dengan membuat buku panduan keamanan siber untuk karyawan sehingga semua orang berada di lingkungan yang sama. Ini adalah contoh yang baik untuk karyawan baru.

– Semua kata sandi harus disimpan dalam pengelola kata sandi yang aman. Ini membantu karyawan untuk tidak melupakan atau kehilangan mereka dan juga meminimalkan kemungkinan orang luar mendapatkan akses ke akun perusahaan. Juga, gunakan mekanisme otentikasi dua faktor bila memungkinkan.

– Dorong karyawan untuk mengunci komputer mereka ketika mereka meninggalkan meja mereka. Anda harus ingat bahwa kantor dapat dikunjungi oleh semua jenis pihak ketiga, termasuk kurir, klien, subkontraktor, atau pencari kerja.

– Pertimbangkan untuk menginstal perangkat lunak antivirus untuk melindungi perangkat Anda dari virus, trojan, dan program jahat lainnya.