SOLOPOS.COM – Ilustrasi nyamuk cikungunya (Doc/JIBI)
Solopos.com, IKAN — Seratus warga dari empat desa di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, beberapa bulan terakhir terjangkit chikungunya. Untuk mencegah bertambahnya jumlah orang yang terinfeksi, petugas kesehatan setempat melakukan fogging atau pengasapan di daerah yang terkena.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi, Dr. Yudono mengatakan, berdasarkan data, empat desa yang warganya terkena chikungunya adalah Desa Keras Wetan, Klampisan dan Sidorejo di Kecamatan Geneng dan Desa Tirak di Kecamatan Kwadungan.
dukungan keuanganDaihatsu Rocky mobil Rp 200 juta jadi hanya Rp 99.000
“Bulan lalu kami komunikasikan bahwa petugas Puskesmas dan warga sedang menunggu DBD dan kawannya, Chikungunya. Pada saat musim hujan seperti ini sebagian besar menanjak. Sejauh ini kalau tidak salah ada 4 titik desa yang terjangkit,” kata Yudono, Jumat (11/11/2022).
Untuk mencegah penyebaran penyakit Chikungunya, Dinas Kesehatan Ngawi telah melakukan fogging atau pengasapan di wilayah desa yang terkena dampak.
“Kepala Puskesmas harus bisa didekati secara regional. Jadi kalau ada kasus harus segera ditutup-tutupi,” katanya.
Baca Juga: Penanganan Tertunda, Warga Tulungagung Meninggal Karena Leptospirosis
Selain fogging, dinas kesehatan setempat juga menghimbau kepada masyarakat untuk rajin membasmi sarang nyamuk (PSN) dan menjaga kebersihan area sekitar rumah.
Kegiatan PSN dengan 3M plus dinilai sangat efektif memutus siklus nyamuk penular Chikungunya dan Demam Berdarah. Hal ini dapat mencegah demam berdarah dan chikungunya.
Sementara itu, warga Desa Keras Wetan, Purwati mengatakan, penyakit Chikungunya silih berganti menyerang warga. Rata-rata, warga mengeluhkan demam, nyeri sendi dan lemas, serta tidak bisa berjalan.
“Gejala pertama, kaki terasa berat. Terus berjalan sangat menyakitkan bahkan jika Anda hampir tidak bisa berjalan. Habis itu panas, kena air, gemetar dan pegal-pegal semua di persendian,” katanya.
Baca Juga: Pohon Tumbang Tertabrak Saat Mengemudi, Ayah Meninggal dan Anaknya Terluka
Saat ini, puskesmas terdekat menawarkan pengobatan untuk mempercepat proses penyembuhan. Petugas kesehatan juga melakukan pengasapan di rumah warga yang terjangkit chikungunya.
Dengan upaya tersebut, diharapkan serangan penyakit Chikungunya dapat berkurang dan warga dapat kembali beraktivitas seperti biasa.