Sering Dikaitkan Hal Mistis, Begini Pandangan Sains Soal Kesurupan : Okezone techno

JAKARTA – Banyak orang percaya kesurupan berkaitan dengan hal-hal mistis yang disebabkan oleh setan atau makhluk halus. Masalah seperti ini bukanlah hal baru, khususnya di Indonesia.

Trance adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan seseorang yang mengekspresikan perilaku di luar kesadarannya. Oleh karena itu, kita sering melihat orang tiba-tiba menangis memberontak atau menangis histeris.

Dilansir channel YouTube Kok, Senin (28/11/2022), jika melihat fenomena ini dari sudut pandang ilmiah, obsesi sebenarnya disebut gangguan kejiwaan pada manusia atau penyakit mental yang disebabkan oleh berbagai faktor.

Jenis gangguan mental ini, juga disebut gangguan kerasukan, ditandai dengan hilangnya sebagian atau seluruh integrasi pikiran, identitas sadar, dan mengingat lingkungan seolah-olah terpisah dari tubuh.

Kesurupan dicirikan oleh perubahan sementara dalam identitas di mana identitas normal seseorang diganti atau dibuat seolah-olah mereka dirasuki oleh sesuatu yang mereka yakini, seperti roh, hantu, atau orang lain, menyebabkan mereka berhalusinasi dan mengalami. amnesia sementara.

Berbeda dengan gangguan trance, di mana seseorang mungkin masih menyadari identitasnya namun kehilangan kesadaran akan apa yang terjadi di sekitarnya, sehingga sulit untuk berbicara atau bergerak.

Faktor yang menyebabkan kesurupan bukanlah dirasuki oleh roh atau hantu. Menurut para ahli, seseorang yang kesurupan atau melakukan secara massal disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, ekonomi, dan trauma masa lalu.

Kesurupan dapat terjadi karena dipicu oleh kondisi stres dan tekanan psikologis. Biasanya, kesurupan massal terjadi akibat sugesti dari orang terdekat yang pernah mengalami kejadian yang sama. Misalnya, siswa kelas 3 yang akan menghadapi ujian merasa tertekan sehingga menyebabkan siswa lain menjadi stres dan panik.

Para ahli dan peneliti menyebut peristiwa ini histeria massal. Namun, masih banyak orang yang percaya bahwa gangguan atau kondisi ini berhubungan dengan orang yang menderita epilepsi (gangguan pada sistem saraf), sindrom Tourette (gangguan), dan skizofrenia (gangguan berpikir dan berpikir). menderita.

Seperti yang dijelaskan secara ilmiah, penyebab obsesi adalah stres yang berdampak pada penyakit mental atau kejiwaan, sehingga cara mengatasinya adalah melalui tindakan medis dari dokter atau psikolog.

(Amj)