
sumber gambar, Reuters
Eva Kaili ditangkap pada Sabtu (10/12/2022) atas tuduhan korupsi. Polisi menemukan beberapa tas berisi uang tunai.
Jaksa di Yunani telah membekukan aset Eva Kaili, Anggota Parlemen Eropa yang ditangkap di Belgia atas dugaan korupsi.
Kaili, wakil ketua Parlemen Eropa, dilaporkan ditangkap di rumahnya dengan kantong penuh uang.
Penyelidik percaya uang ini berasal dari Qatar sebagai imbalan atas dukungan negara untuk diskusi di parlemen.
Pemerintah di Doha membantah tuduhan membayar suap kepada anggota Parlemen Eropa.
Media di Yunani melaporkan bahwa aset dan rekening saudara dan orang tua Kaili juga dibekukan.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan kasus itu membuatnya sangat prihatin. Dia mengatakan lembaga-lembaga Eropa menuntut standar etika yang sangat tinggi.
“Tuduhan terhadap Wakil Presiden Parlemen Eropa ini sangat serius, sangat mengkhawatirkan… Kepercayaan pada institusi kami membutuhkan standar yang tinggi. Itu sebabnya saya mengusulkan dewan etika yang mengawasi semua institusi Eropa,” kata von der Leyen.
Juru bicara pemerintah Yunani Giannis Oikonomou mengatakan kasus Eva Kaili sangat serius.
“Kami belum tahu sejauh mana kasusnya. [Tetapi] Kasus Kaili sangat serius. Saat ini sedang diproses oleh pihak berwenang di Belgia. Yang pasti ini sangat serius, dari berbagai sisi. Kredibilitas dan kepercayaan pada lembaga-lembaga Eropa telah rusak,” kata Oikonomou.
Jaksa Belgia telah mendakwa empat orang dan menyita lebih dari $600.000, atau sekitar 9,3 miliar rupee. Beberapa komputer dan ponsel juga disita.
Siapakah Eva Kaili?
Kaili adalah seorang politikus Yunani kelahiran tahun 1978 yang telah menjadi Anggota Parlemen Eropa sejak tahun 2014.
sumber gambar, Gambar Getty
Eva Kaili, politisi Yunani, telah menjadi Anggota Parlemen Eropa sejak 2014.
Sebelum karirnya sebagai politikus Eropa, dia adalah anggota parlemen nasional di Yunani dan seorang presenter TV.
Pada pemilu 2007 dia terpilih menjadi anggota Parlemen Yunani oleh partai PASOK. Dia berhasil mempertahankan kursi parlemennya hingga 2012.
Selama menjadi anggota DPR, tanggung jawabnya meliputi kebudayaan, pendidikan, pertahanan negara, dan urusan luar negeri.
Dia memasuki Parlemen Eropa pada tahun 2014 melalui kelompok Aliansi Progresif Sosialis dan Demokrat (S&D).
Pada tahun 2022 ia dibebaskan dari grup ini dan saat ini berstatus sebagai politisi independen.
Pada 9 Desember 2022, Kaili ditangkap polisi Belgia yang menangani kasus dugaan korupsi terkait lobi Qatar.
“Mereka telah didakwa terlibat dalam kejahatan terorganisir, pencucian uang dan korupsi,” kata polisi Belgia dalam sebuah pernyataan, Minggu (12/11).
Presiden Parlemen Eropa, Roberta Metsola, langsung memberhentikan Kaili sebagai wakil lembaga yang dipimpinnya.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan perkembangan yang melanda Kaili sangat mengkhawatirkan.
“Tentu saja itu membuat kami khawatir,” kata Borrell di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa, Senin (12/12).
sumber gambar, Gambar Getty
Presiden Parlemen Eropa, Roberta Metsola, langsung memberhentikan Kaili sebagai wakil lembaga yang dipimpinnya.
Pada kesempatan ini, Borrell memastikan tidak ada satupun pegawai dinas diplomatik Uni Eropa yang ada hubungannya dengan kasus ini.
Sementara itu, Terry Reintke, seorang politikus Jerman dan pemimpin Partai Hijau di Parlemen Eropa, mendesak Kaili untuk mundur secepatnya.
“Kita seharusnya tidak mencopotnya dari jabatan Wakil Ketua[des Europäischen Parlaments]nonaktifkan.. dia sendiri yang seharusnya aktif menyatakan mundur,” kata Reintke.[ParlemenEropa}iasendiriyangmestinyaproaktifmenyatakanmundur”ujarReintke[ParlemenEropa}iasendiriyangmestinyaproaktifmenyatakanmundur”ujarReintke
Jaksa di Belgia mengatakan negara Teluk “selama beberapa bulan secara aktif memengaruhi keputusan politik dan ekonomi yang disahkan oleh Parlemen Eropa, terutama dengan beralih ke para ahli”.
Media melaporkan bahwa negara yang dimaksud adalah Qatar, namun pemerintah Qatar membantahnya.
Sebagai wakil ketua Parlemen Eropa, yang secara resmi dikenal sebagai wakil presiden, Kaili bertanggung jawab antara lain untuk kawasan Timur Tengah.
Parlemen Eropa mengatakan “benar-benar menentang tindakan korupsi” dan bekerja sama dengan penyelidik dalam kasus Kaili.
Parlemen ini memiliki 705 anggota yang dipilih langsung melalui pemungutan suara di 27 negara anggota Uni Eropa.