Siaran Analog dan Digital Ada 6 Perbedaannya, Apa Saja? : Okezone techno

JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (info com) berbagi informasi tentang perbedaan antara siaran televisi terestrial analog dan siaran digital menjelang pengenalan analog switch-off (ASO) pada 2 November 2022.

“Siaran digital bukan televisi berlangganan, tidak perlu membayar biaya bulanan,” kata staf khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti, dikutip dari Antara, Selasa (11/1/2022).

Siaran digital juga berbeda dengan layanan video-on-demand berbasis Internet. Siaran digital adalah siaran yang dapat diterima secara gratis.

Setidaknya ada enam perbedaan yang perlu diketahui orang tentang perbedaan antara siaran analog dan siaran digital.

Perbedaan pertama adalah bahwa siaran analog menggunakan teknologi lama yang dirancang untuk suara, sedangkan siaran digital untuk transmisi suara dan data.

Kedua, dengan siaran analog, sinyal yang disiarkan berupa sinyal analog yang ditangkap oleh antena. Siaran digital menggunakan sinyal sistem penyiaran digital.

Ketiga, siaran analog tergantung pada kedekatan TV dengan menara siaran. Kualitas gambar dan suara siaran analog semakin jelas semakin dekat perangkat dengan penyiar.

Meskipun transmisinya digital, TV tidak perlu berada di dekat menara siaran untuk mendapatkan gambar yang bersih dan suara yang jernih.

Keempat, dari segi teknis, penyiaran analog menggunakan sinar dengan modulasi langsung pada frekuensi pembawa. Dengan penyiaran digital, data dibuat dalam kode digital dan kemudian ditransmisikan.

Kelima, perbedaan teknologi yang digunakan berarti siaran analog masih mengalami gangguan atau noise. Dengan siaran digital, tayangannya bersih dan suaranya jernih.

Akhirnya, biaya penyiaran yang diperlukan untuk siaran analog lebih tinggi daripada untuk siaran digital.

Pemerintah dan penyedia multiplexing saat ini terus mendistribusikan perangkat dekoder kepada masyarakat miskin di berbagai daerah sebelum migrasi ke penyiaran digital.