JAKARTA – pendidikan baru-baru ini terungkap bahwa 50% tukang reparasi ponsel dan PC sering memata-matai perangkat pelanggan, terutama jika pelanggannya adalah wanita.
Dalam laporan TechSpot Senin (12/5/2022), sebuah studi baru oleh para peneliti di University of Guelph di Ontario, Kanada, memeriksa log dari laptop yang diperbaiki dalam semalam oleh 12 toko (nasional, regional, dan lokal) di wilayah Ontario. .
Selain melanggar privasi korban, teknisi dari enam lokasi tersebut tidak hanya mengakses data pribadi, namun dua di antaranya juga menyalin data tersebut ke perangkat pribadi.
Laporan tersebut menemukan bahwa pekerja lebih cenderung mengakses data pribadi ketika barang yang sedang diperbaiki milik pelanggan dan lebih cenderung mencari data yang lebih sensitif dalam hal itu, termasuk gambar, dokumen, dan informasi keuangan yang diungkapkan secara seksual dan non-seksual.
Peneliti melakukan observasi dengan mengunjungi 16 toko (nasional, regional dan lokal) dari pengamatan bahwa dua laptop tidak dapat direstorasi dan dua outlet melakukan perbaikan di tempat daripada menyimpan perangkat semalaman.
Dalam tiga kasus, teknisi mencoba menyembunyikan pengintaian mereka dengan menghapus Windows Quick Access atau file yang baru diakses.
Dalam kasus log yang tidak dapat dipulihkan, seorang karyawan mengatakan dia menginstal perangkat lunak antivirus dan menjalankan pembersihan disk untuk “menghapus banyak virus di perangkat”, sementara yang lain tidak memberikan penjelasan.
Dari beberapa laptop yang menjadi rekaman pengamatan, ada satu laptop yang mengalami masalah karena driver audio dinonaktifkan, masalah yang mudah diperbaiki yang tentunya tidak memerlukan akses ke file pribadi.