JAKARTA – Bos Google Sundar Pichai berbicara tentang kemungkinan memberhentikan karyawannya. Topik ini telah dibahas pada pertemuan baru-baru ini.
Laporan Insider pada Jumat (16/12/2022) melaporkan bahwa karyawan yang hadir dalam rapat tersebut diperbolehkan untuk mengajukan pertanyaan kepada para eksekutif perusahaan. Salah satunya menyangkut kemungkinan redudansi.
Pichai mengatakan sulit untuk memprediksi masa depan dan dia tidak dapat berkomitmen untuk masa depan dengan cara yang sama dalam sistem perusahaannya.
“Perusahaan berusaha sangat keras untuk membuat keputusan penting, disiplin, memprioritaskan di mana kami bisa, merampingkan di mana kami bisa sehingga kami lebih siap menghadapi badai, apa pun yang terjadi,” kata Pichai.
Pichai menambahkan bahwa dia saat ini sedang fokus dan berusaha melakukan yang terbaik untuk kemajuan perusahaan.
Hal ini membuat karyawan takut akan terjadinya PHK massal. Lihatlah apa yang terjadi sebelumnya di beberapa perusahaan teknologi besar seperti Meta, Twitter, dan Amazon.
Sebelumnya, Google juga telah merencanakan untuk mem-PHK sekitar 10.000 karyawannya yang berkinerja buruk dan tidak akan memberhentikan mereka paling cepat tahun depan.
Namun, Google telah mengambil beberapa langkah untuk menghadapi sistem ekonomi perusahaan yang kemungkinan akan mengalami penurunan, melalui penurunan tingkat perekrutan untuk sisa tahun ini dan beberapa perubahan internal.
Selain membicarakan PHK, karyawan Google juga menanyakan tentang sistem penilaian kinerja karyawan baru yang disebut GRAD. Alat-alat ini dirancang untuk memberikan umpan balik yang lebih konsisten kepada karyawan tentang kinerja mereka, tetapi penerapan sistem digambarkan sebagai bergelombang.
Pichai telah mengeluarkan banyak peringatan kepada karyawan Google tentang tantangan dan ketidakpastian yang akan dihadapi perusahaan. Dia mendesak karyawan untuk meningkatkan produktivitas dan tidak menyamakan kesenangan dengan uang.
(Amj)