Temuan Aneh Hewan Mirip Udang Bermata 5, Hidup 500 Juta Tahun Lalu : Okezone techno

JAKARTA – Penemuan fosil Makhluk mirip udang bermata lima yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu telah ditemukan di ladang domba dekat Liandrindod Wells di Wales.

Penemuan ini dapat mengakhiri perdebatan panjang tentang evolusi hewan paling umum di Bumi, artropoda. Dari lobster dan kepiting hingga laba-laba dan kelabang, mereka membentuk sekitar 80 persen dari semua spesies hewan yang hidup saat ini dan terkenal karena kerangka luarnya yang keras.

Tapi evolusi mereka telah lama menjadi misteri, karena nenek moyang mereka membawa sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh spesies modern mereka.

Menurut berbagai sumber, hewan ini sangat mirip dengan Opabinia, makhluk laut Kambrium dengan kaki depan menonjol dan lima mata.

Fosil makhluk laut mirip Opabinia ini hidup sekitar 500 juta tahun yang lalu selama Ordovisium, sekitar 40 juta tahun setelah ledakan Kambrium.

Spesimen yang lebih besar berukuran 13 milimeter, sedangkan fosil Ordovisium yang berukuran 3 milimeter mungkin tidak terlalu menarik untuk dilihat.

“Ukuran spesimen yang lebih kecil sebanding dengan beberapa larva arthropoda modern, jadi kami harus memperhitungkan kemungkinan itu dalam analisis kami,” kata Joanna Wolfe, seorang peneliti di Universitas Harvard.

Beberapa fitur mereka juga ditemukan di Opabinia, seperti “kaki” lobopod segitiga dan halus yang berinteraksi dengan sedimen dan, pada spesimen yang lebih kecil, kipas berbentuk bilah mirip dengan Utaurora kerabat Opabinia yang baru-baru ini dideskripsikan.

Namun, ciri-ciri lain yang dapat dikenali, seperti sklerit yang menutupi kepala dan adanya paku di puncak, tidak diketahui di salah satu opabinid dan sebaliknya menunjukkan kemungkinan radiodon, termasuk Anomalocaris, karnivora Kambrium besar.

Perbedaan spesimen membuat Stephen Pates dari University of Cambridge dan rekannya mempertanyakan apakah ini disebabkan oleh perubahan selama pertumbuhan spesies atau apakah mereka mengira spesimen tersebut adalah spesies baru.

Mereka mendeskripsikan spesimen ini sebagai spesies Euarthropus baru dan menamainya Mieridduryn bonniae. Spesimen yang lebih besar disebut holotipe. Ruang untuk sampel yang lebih kecil dibiarkan mencerminkan kemungkinan yang berbeda ini.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa belalai, yang dianggap mewakili sepasang pelengkap kepala yang menyatu, tidak unik untuk opabiniids. Namun, sifat ini juga ada pada nenek moyang radiodon dan deuteropoda (arthropoda modern yang lebih turun-temurun).

“Apapun kesimpulan akhirnya, fosil ini merupakan potongan baru yang penting dalam teka-teki evolusi arthropoda,” kata Wolfe.