Vaksin HPV Sasar 1,4 Juta Pelajar Perempuan Kelas 5-6 SD pada 2023

Honesti Basyir, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), mengatakan program vaksinasi human papillomavirus (HPV) akan menargetkan sekitar 1,4 juta siswi kelas 5 hingga 6 sekolah dasar (SD) pada tahun 2023.

“Ada beberapa segmen yang kami targetkan. Pada dukungan (pendanaan) pemerintah tingkat pertama untuk vaksin ini, ada sekitar 1,4 juta anak sekolah di kelas 5 hingga 6 sekolah dasar di Indonesia,” kata Honesti Basyir dikutip di Jakarta, Selasa (13/12/2022). Diantara.

Ia mengatakan, pemerintah melalui Bio Farma sebagai industri farmasi negara memperkirakan kebutuhan vaksin tahap pertama sekitar 2,8 hingga 3 juta dosis per tahun.

Vaksin HPV diberikan dalam tiga dosis masing-masing 0,5 ml. Untuk vaksin HPV bivalen, dosis kedua diberikan 1 bulan setelah dosis pertama dan dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah dosis pertama, sehingga interval pemberian vaksin HPV bivalen adalah 0,1 dan 6 bulan.

Jumlah peserta vaksinasi perlu ditingkatkan lagi dengan secara khusus ditujukan kepada wanita usia subur antara 10 sampai 50 tahun.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, kanker serviks merupakan penyebab kematian nomor dua pada wanita, dengan angka kematian rata-rata 13,9 per 100.000 penduduk.

“Itu masalah Keamanan, Jika data tersedia, mungkin 200.000 wanita akan meninggal akibat kanker setiap tahunnya. Tapi hanya data (tercatat) yang benar, masih banyak ‘data yang belum dilaporkan’,” ujarnya.

Menurut Honesti, mengikutsertakan anak perempuan dalam program vaksinasi HPV dinilai lebih efektif mencegah kasus lebih lanjut karena mereka belum aktif secara seksual.

“Kalau jadi penyakit, pemerintah mengeluarkan banyak uang. Jadi kita punya alasan menyelamatkan nyawa. Kedua, menjadikan Indonesia lebih sehat dan efisien,” ujarnya.

Tahap selanjutnya, kata Honesti, akan menyasar laki-laki di Indonesia.

Menurut laporan dari situs web Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), HPV dapat ditularkan melalui kontak intim. Oleh karena itu, pria dapat terpapar virus penyebab kanker serviks jika berhubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi HPV.

Untuk memenuhi kebutuhan vaksin HPV dalam negeri, PT Bio Farma telah menggandeng Merck Sharp & Dohme (MSD), perusahaan farmasi terkemuka dari Amerika Serikat, untuk transfer teknologi pembuatan vaksin quadrivalent human papillomavirus MSD (HPV) di Indonesia.

“Banyak kemungkinan yang muncul dari dokumen kontrak yang telah kami tanda tangani. Berdasarkan kerjasama vaksinasi HPV terhadap kanker serviks, berupa Kemasan, isi dan selesaidan nanti Indonesia tentu bisa melakukan itu,” katanya.

Kolaborasi ini, kata Honesti, adalah keinginan pemerintah Indonesia agar bisa mandiri memproduksi semua teknologi kesehatan dunia (ant/gat/ipg).